Jatim Makin Siap Bidik Berkah Wisata Halal Dunia Tahun 2030
SURABAYA,PEWARTAPOS.COM – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan Indonesia saat ini masuk dalam kekuatan ekonomi Islam nomor 4 dunia setelah Malaysia, Uni Emirates Arab dan Turki. Posisi ini menempatkan Indonesia untuk mengembangkan destinasi wisata karena negara lain yang penduduknya bukan muslim sebagai penduduk mayoritas telah menyediakan destinasi wisata halal.
Dikatakan jaminan halal ini telah diakui oleh World Trade Organitation (WTO) dan menjadi kebutuhan bagi wisatawan dunia. “Ini yang mungkin bagi pelaku UKM IKM saya mohon dikomunikasikan para rektor perguruan tinggi dan stakeholder supaya semangat bisa menyiapkan produk halal termasuk didalamnya wisata halal menjadi pendorong semangat kekuatan kita bersama” terang Khofifah saat memberikan sambutan pada acara Kunjungan Lapangan Persiapan Display Mata Rantai Halal Produk IKM-UKM dan Penandatanganan Nota Kesepahaman Pemberdayaan Ekonomi – Pengembangan Halal Value Chain di Jawa Timur di Kawasan Wisata Pasir Putih Situbondo, Rabu (26/05).
Dijelaskan, pada tahun 2030 populasi umat muslim dunia akan mencapai 26 % dari penduduk dunia sehingga akan menjadi kekuatan ekonomi, diperkirakan wisata halal dunia pada tahun 2026 omzetnya mencapai 300 miliar USD. Ia, berharap dari kue omzet wisata halal dunia ini bisa dipotong 10% atau 30 miliar USD masuk Indonesia, maka Jawa Timur harus bisa mengambil porsi destinasi wisata halal ini dengan menyiapkan kawasan Halal
Industrial Park di Sidoarjo. Dicontohkan, Korea Selatan sekarang ini menempatkan industri dan wisata halal menjadi visi besar untuk meraup dollar dari wisata halal yang dikembangkan di negeri ginseng tersebut juga negara-negara lain berlomba untuk menarik wisatawan mengunjungi negaranya menikmati surga wisata halal.
“Halal sudah menjadi gaya hidup masyarakat global, maka masing-masing negara mendorong tumbuhnya ekonomi syariah, saat ini kita bisa melihat Islamic Finance Tower adanya di London, sehingga banyak hal kita harus bergerak lebih dinamis progresif perkembangan industri halal ini” ungkapnya.
Sementara itu dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman ini antara lain diikuti Ketua Majelis Ulama Indonesia Jatim, MUI Situbondo, Bupati Situbondo, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Perguruan Tinggi, Pondok Pesantren, Bank Jatim, untuk berkomitmen bersama pemangku kepentingan lainnya untuk mengembangkan produk industri dan wisata halal di Jawa Timur dan Kawasan Wisata Pasir Putih Situbondo menjadi salah satu destinasi pariwisata terpadu yang dijadikan pilot project di Jawa Timur. ( * )