SIDOARJO, PEWARTAPOS.COM – Prestasi demi prestasi yang berhasil dicetak pelajar-pelajar asal Jawa Timur pada masa pandemi yang baru lalu, meneguhkan keyakinan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk menjadi pelopor penerapan system pembelajaran hybrid leaning (model pembelajaran dimana seorang guru bisa mengajar siswa yang di rumah maupun di sekolah) di tingkat nasional.
“Memang masih ada daerah-daerah yang belum bisa terjangkau internet, seperti di kepulauan ataupun daerah-daerah yang di pegungungan, tetapi kesulitan itu sudah bisa kami atasi dengan membangun Anjungan Belajar Mandiri. Dan itu telah berhasil mengatasi problem tersebut selama pandemi kemarin,” ujar DR. Ir. Wahid Wahyudi, MT, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur ketika membuka Rapat Koordinasi Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Sidoarjo, Selasa (30/8/2022) malam.
Masa pandemic kemarin menurut Wahid ada dampak positifnya, terutama kepada guru-guru yang selama ini tidak mau atau kurang berminat terhadap teknologi, terpaksa harus belajar agar bisa melakukan tugasnya mengajar melalui online.
“Dan ternyata banyak prestasi yang ditorehkan guru-guru dan murid-murid dari Jawa Timur selama pendemi kemarin, bahkan prestasi itu tingkat nasional. Maka saya yakin kita mampu menjadi pelopor program belajar hybrid learning di Indonesia,” tegasnya optimistik.
Untuk mencapai asa tersebut, kepala dinas pendidikan yang sesuai jadwal bakal mengakhiri masa jabatannya awal tahun depan itu, mengharapkan agar guru-guru dan pelajar di Jatim untuk terus berinovasi dan berkreasi.
“Alhamdulillan sejak Tahun 2020 kita mencatatkan rekor sebagai penyokong mahasiswa terbanyak yang masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia,” tandas pria asli Lamongan itu.
Selain itu, dengan kemajuan pendidikan di Jawa Timur, diharapkan akan mendongkrak IPM (Indek Pembangunan Manusia) yang saat ini masih menempati ranking 14 di tingkat nasional.
“Maka pendidikan di Jawa Timur akan kita genjot tentunya dengan bantuan semua komponen masyarakat, termasuk Dewan Pendidikan dan Dewan Perwakilan Rakyat yang mala mini juga diwakili Bapak Adam Rosydi dari Komisi E,” tandas Wahid. (joe)