SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Jawa Timur menjadi provinsi dengan produksi air bersih paling melimpah di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume produksi perusahaan air bersih di Jatim mencapai 810,82 juta m³ selama Tahun 2022.
Produksi air bersih Jatim ini menduduki peringkat pertama se-Indonesia diikuti DKI Jakarta 635,092 juta m³, Jawa Tengah 627,619 juta m³, dan Jawa Barat 513,24 juta m³.
Secara khusus, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi atas kinerja baik yang telah dilakukan perusahaan air bersih dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Baik melalui kegiatan pengadaan, penjernihan, penyediaan dan penyaluran air bersih baik secara langsung melalui pipa penyalur atau mobil tangki.
“Alhamdulilah, air bersih di Jatim tertinggi di Indonesia. Terima kasih atas kerja keras dan kinerja yang telah diberikan untuk memastikan kebutuhan air bersih seluruh masyarakat Jatim terpenuhi dan tercukupi dengan baik,” ucapnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (28/12/2023).
Khofifah mengatakan, meningkatnya kebutuhan air bersih juga beriringan dengan meningkatnya literasi kesehatan pada kehidupan masyarakat. Sebab, saat pemenuhan layanan dasar kesehatan meningkat maka permintaan air bersih juga ikut meningkat pula.
“Oleh karena itu, penting bagi Perusahaan Air Minum (PAM), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Badan Pengelola Air Minum (BPAM) maupun perusahaan swasta lainnya untuk meningkatkan produksi air bersih,” jelasnya.
Tidak hanya itu saja, ia juga berharap adanya peningkatan layanan bagi pelanggan air bersih secara berkelanjutan. Khususnya dalam memberikan respon cepat jika terdapat gangguan distribusi air bersih kepada pelanggan.
“Tingginya kebutuhan air bersih untuk setiap rumah tangga menuntut perusahaan air bersih untuk terus berinovasi agar mampu melayani kebutuhan masyarakat akan air bersih,” tegasnya.
Saat ini, jumlah pelanggan air bersih di Jatim tercatat sebanyak 2.422.452. Dimana sebarannya secara detail ialah pelanggan dari kelompok sosial 34.706, pelanggan dari non niaga 2.254.753, pelanggan dari sektor niaga dan Industri 122.549 dan pelanggan khusus dan Lainnya 10.444.
“Angka tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang memahami akan pentingnya air bersih bagi kesehatan mereka. Hal ini, juga menjadi masukan bagi PDAM agar meningkatkan penyediaan air bersih sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara berkelanjutan,” jelasnya.
Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa penyediaan air bersih merupakan komponen pelayanan publik yang sangat penting. Sebab, penyediaan air bersih menjadi perhatian di setiap negara dunia termasuk Indonesia.
“Pertumbuhan penduduk, perkembangan pembangunan dan meningkatnya standar kehidupan menyebabkan kebutuhan akan air bersih terus meningkat. Itulah yang membuat penyediaan air bersih menjadi penting,” ucapnya.
Pada tahun 2022, tercatat jumlah perusahaan air bersih di Jatim sebanyak 38 perusahaan. Dimana perusahaan tersebut memiliki kantor cabang yang tersebar se-Jatim guna memastikan pelayanan kepda masyarakat tetap prima.
“Untuk meningkatkan kinerja PDAM dan pelayanan kepada masyarakat dalam hal akses perpipaan sistem air limbah perkotaan memang diperlukan penambahan modal. Pada umumnya modal berasal dari pemerintah daerah, namun ada beberapa kabupaten/kota yang mendapat dukungan dana dari pemerintah pusat dan swasta nasional,” jelasnya.(IP)