Jawa Barat Kontributor Terbesar PDRB Nasional Sektor Manufaktur
JAKARTA, SKO.COM – Sektor industri menjadi salah satu sektor pembangkit ekonomi baik skala daerah maupun skala nasional ditengah pandemi Covid-19. Oleh karena kontribusi yang besar tersebut, Kementrian Perindustrian terus melakukan fasilitasi pembangunan kawasan industri untuk melapangkan data tampung investasi.
“Kami terus berupaya mengawal program dan kebijakan sektor industri agar tepat sasaran, termasuk dalam upaya mempercepat pengembangan kawasan industri di seluruh wilayah Indonesia,” kata Inspektur Jenderal Kemenperin Masrokhan di Jakarta, Minggu (03/10/21).
Irjen Kemenperin mengemukakan, di masa pandemi Covid-19, Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang mendukung sektor industri sehingga berdampak pada kenaikan kinerjanya. Berdasarkan data BPS, pada triwulan II tahun 2021, tercatat pertumbuhan industri sebesar 6,91 persen sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7,07 persen.
“Sektor industri pengolahan nonmigas juga masih menjadi motor penggerak bagi roda perekonomian nasional, dengan kontribusinya terhadap PDB nasional sebesar 17,34 persen pada triwulan II-2021.Di tengah keterbatasan karena pandemi, sektor industri masih menunjukkan sebagai prime moverperekonomian Indonesia,” ungkapnya.
Selama pandemi Covid-19, Kemenperin bertekad untuk menjaga aktivitas sektor industri agar bisa berkontribusi dalam mempercepat upaya pemulihan ekonomi nasional. Langkah ini diwujudkan melalui penerbitan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).
“Kami optimistis, dengan beroperasinya sektor industri, tentu akan membawa dampak positif bagi keberlangsungan investasi dan serapan tenaga kerja. Bahkan, turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah,” papar Masrokhan.
Masrokhan menjelaskan, salah satu provinsi yang memberikan kontribusi signfikan pada PDB nasional adalah Jawa Barat Tercatat pada tahun 2020, Provinsi Jawa Barat memberikan kontribusi sebesar Rp 626 triliun atau 14,05 persen bagi PDB nasional.
“Sektor industri pengolahan di Provinsi Jawa Barat menjadi kontributor terbesar bagi struktur PDRB Provinsi Jawa Barat, yaitu hingga 41,81 persen,” ujar Masrokhan.
Berdasarkan komoditasnya, ekspor Jawa Barat di triwulan I 2021 didominasi oleh produk elektronik dengan pangsa sebesar 18,76 persen dari total ekspor, kemudian produk otomotif sebesar 17,67 persen, tekstil dan produk tekstil (TPT) sebesar 14,84 persen, serta kimia sebesar 7,92 persen.
Secara khusus, ekonomi Jawa Barat pada triwulan II-2021 secara year on year (yoy) tumbuh sebesar 6,13 persen. Hal ini menunjukkan pada triwulan II-2021 perbaikan ekonomi sudah terlihat semakin membaik, setelah empat triwulan terakhir ekonomi terkonstraksi karena dampak pandemi Covid-19.
“Sejalan dengan Provinsi Jawa Barat, industri pengolahan nonmigas juga berperan penting menjadi kontributor terbesar bagi struktur PDRB Kabupaten Bogor sebesar 53,67 persen,” sebut Masrokhan. Oleh karena itu, Kemenperin memberikan apresiasi terhadap kinerja sektor industri di Jawa Barat, khususnya di Bogor.
Kemenperin mencatat, saat ini secara keseluruhan terdapat 42 kawasan industri di Jawa Barat yang telah memiliki Izin Usaha Kawasan Industri dan telah beroperasi. Seluruh kawasan industri tersebut menempati lahan lebih dari 19.602,92 hektare.
Untuk mencapai sasaran pembangunan industri dan peningkatan pemakaian lahan peruntukan industri, Kemenperin telah melakukan berbagai program, di antaranya pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan industri, pembangunan perwilayahan industri, pemberdayaan IKM, serta melakukan pengembangan Kawasan Industri Halal.
“Kawasan Industri Sentul merupakan salah satu kawasan industri yang telah memiliki IUKI dan telah beroperasi di Provinsi Jawa Barat dan tercatat mengembangkan lahan seluas kurang lebih 120 hektar dan dihuni oleh industri PMA maupun PMDN,” ungkap Warsito.
KI Sentul telah didukung dengan berbagai fasilitas infrastruktur untuk menciptakan kenyamanan pelaku usaha maupun industri, antara lain: Pengolahan Air Bersih (WTP), Jaringan Pipa Gas, Gardu Induk PLN, Jaringan Telepon, Jaringan Internet, Jaringan Jalan dan akses ke pelabuhan berupa jalan tol.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Keuangan dan Akunting PT Bogorindo Cemerlang, Eka Cipta menyampaikan bahwa PT Bogorindo Cemerlang akan melakukan perluasan investasi berupa pembangunan kawasan industri di Sukabumi, mengingat lahan yang tersedia Kawasan Industri Sentul yang saat ini hanya tinggal tersisa 3 Ha untuk dipasarkan.
“Kami perlukan dukungan pemerintah dalam hal percepatan pembangunan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi dan kepastian pembangunan bandara Sukabumi untuk mendukung rencana perluasan inivestasi ini,” pungkasnya.