EkonomiHeadlineJatim

Jawa Timur Masih Membutuhkan Sapi Perah

PT Nestle Indonesia Hanya Mendapat 400 Ton Susu Per Hari

Share Berita:

BATU, PEWARTAPOS.COM – Provinsi Jawa Timur saat ini masih membutuhkan populasi sapi perah untuk memenuhi kebutuhan susu segar, baik oleh Industri Pengolahan Susu (IPS), maupun kebutuhan individu. Menurut catatan di Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, saat ini populasi sapi perah ada 305 ribu ekor, sedangkan sapi potong 4,9 juta.

“Pasca pendemi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), kami hanya menerima susu segar dari peternak di Jawa Timur sebanyak 350 sampai 400 Ton perhari. Sebelumnya Nestle menyerap susu segar petani 750-800 Ton perhari,” ujar Ida Royani, Head of Milk Procurement and Dairy Development Department PT Nestle Indonesia, disela acara vaksinasi sapi perah masal di Koperasi SAE Pujon, Kabupaten Malang, Senin (28/8/2023).

Ibu dua anak itu juga menyebutkan, PT Nestle Indonesia tidak hanya membeli susu dari 18.000 peternak yang ada di 16 kabupaten/kota di Jawa Timur melalui 34 koperasi, namun juga memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada peternak agar menghasilkan susu yang berkualitas.

“Kami juga memberikan bimbingan agar peternak bisa beternak dengan sehat dan higienis sehingga menghasilkan susu yang berkualitas. Peternak konvensional kita ajak untuk menjadi lebih modern dan berorientasi kesehatan. Karena harga susu itu juga tergantung pada kualitasnya,” tandasnya.     

Kekurangan pasokan susu segar ini juga dilontarkan Ketua Kolompok Tani Mangomulyo, Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Beji, Munir Khan, permintaan susu segar masih banyak yang belum bisa terpenuhi sehingga harus kerjasama dengan peternak luar pulau.

“Kami berharap Pemerintah bisa mencarikan solusi untuk mengatasinya. Saat ini di Dusun Brau ini bisa memproduksi susu segar 5.000 liter, sedang permintaan mencapai 10.000 liter perhari,” ujarnya.

Munir mengharapkan Pemerintah bisa mengupayakan pengadaan sapi perah agar produksi susu segar bisa meningkat, baik untuk produksi keju dan juga mungkin bisa ekspor.

Sementara tentang kekurangan susu segar ini, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Dr. Ir. Indyah Aryani, M.M, mengatakan, upaya untuk pengadaan sapi perah saat ini sedang diproses. Baik itu melalui cara internal, dalam arti mendatangkan sapi dari daerah lain, juga direncanakan bisa impor.

“Kami juga sedang mengupayakn dana KUR untuk peternak, terutama yang terimbas PMK kemarin, agar mendapatkan bunga 6 % dari Bank Jatim. Disamping tentunya bisa substitusi sapi dari daerah lain,” ujarnya. (joe)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close