Kabupaten Lamongan Juara Umum MTQ XXX Jatim
LAMONGAN, PEWARTAPOS.COM – Pemerintah Kabupaten Lamongan berikan apresiasi kepada 9 Kafilah peraih medali emas di ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXX Provinsi Jawa Timur tahun 2023.
Menurut Bupati Lamongan Yuhronur Efendi para Kafilah ini tidak hanya mempertahankan prestasi juara umum MTQ pada tahun lalu saja, melainkan membumikan Al Qur’an dan mengembalikan marwah Lamongan sebagai pusat para qiroah dan qiroati.
“Syukur sebanyak-banyaknya saya ungkapkan karena dua tahun berturut-turut Lamongan mampu meraih juara umum MTQ Jatim. Para Kafilah sangat luar biasa sekali kali karena mampu mengembalikan marwah Lamongan sebagai kota qiroah dan qiroati,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes usai menyerahkan 9 tiket Umroh kepada 9 Kafilah penerima medali emas dalam kegiatan penyambutan Kafilah Kabupaten Lamongan, Senin (9/10) di Pendopo Lokatantra.
Apresiasi kepada para Kafilah yang sudah berjuang di Pasuruan, juga dilakukan dengan sambutan antusias oleh masyarakat Lamongan saat pawai penyambutan Kafilah. Seluruh Kafilah yang hadir diarak dengan melalui rute Jalan Veteran, Jalan Kombespol M Duryat, Jalan Suwoko, Jalan Sumargo, Jalan Sunan Drajat, Jalan Ahmad Dahlan, dan finish Pendopo Lokatantra.
Dinobatkan menjadi juara umum, Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Lamongan Moh. Nalikan memaparkan rincian 144 poin yang didapat, meliputi perolehan 9 medali emas, 2 medali perak, 8 medali perunggu, 2 anak meraih harapan 1, 1 anak meraih harapan 2, dan 1 anak meraih harapan 3.
Salah satu Kafilah penyumbang medali emas dari Kabupaten Lamongan ialah Ahmad Farid Dwi Saputra (18), pemuda asal Lamongan ini menjadi juara satu dalam musabaqoh Tilawatil Qur’an golongan cacat tunanetra. Prestasi ini merupakan pengalaman pertama baginya, karena pada MTQ ke 29 ia masih menempati juara harapan.
Untuk bisa menempati posisi ini, Farid menjelaskan bagaimana caranya dalam mengeksplore bakat tilawatil Qur’annya. Selain mengikuti bimbingan rutin dari LPTQ Kabupaten Lamongan, Farid juga memanfaatkan internet sebagai sumber referensinya. Dari internet Farid belajar banyak tentang lagu-lagu baru untuk tilawah.( If/br)