Kawal Pemilu 2024, Begini Pernyataan Sikap STKIP PGRI Sumenep
SUMENEP, PEWARTAPOS.COM – Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Civitas Akademika Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, ikut pasang sikap tegas.
Mengingat, kondisi demokrasi Indonesia di tengah dinamika politik 2024 ini tengah carut marut dengan adanya beberapa isu yang membuat demokrasi Indonesia tercederai.
Menurut Ketua STKIP PGRI Sumenep, Dr Asmuni mengatakan, pihaknya ingin demokrasi Indonesia pada Pemilu 2024 kali ini berjalan dengan jujur, adil serta patuh terhadap hukum.
“Ini kan pesta demokrasi, kami ingin pemilihan yang 14 Februari mendatang ini berjalan sesuai asas keadalilan,” katanya, Selasa (6/2/2024).
Karena itu, Civitas Akademika STKIP PGRI Sumenep menyatakan sikap sigap yang diikuti oleh mahasiswa, dosen, hingga seluruh pekerja yang ada di Kampus berjuluk Tanean Lanjhang ini.
Berikut isi penyataan sikap yang dibacakan oleh mereka dengan dipandu oleh Ketua Pimpinan STKIP PGRI Sumenep Dr Asmuni.
- Mendorong semua pihak untuk menjaga kebersamaan dan suasana kondusif demi terwujudnya demokrasi yang sehat, berasaskan Pancasila dan UUD 1945.
- Mengajak seluruh peserta pemilu, baik calon presiden dan calon wakil presiden, calon anggota legislatif, dan partai politik untuk bersama-sama menjaga proses demokrasi sehingga berlangsung dengan berlandaskan nilai, norma, dan etika dalam berkampanye.
- Meminta KPU, Bawaslu dan DKPP sebagai penyelenggara pemilu agar bekerja profesional dan sungguh-sungguh sesuai aturan berlaku.
- Penyelenggara pemilu senantiasa menjunjung tinggi prinsip independen, tranpsaran, adil, jujur, tidak berpihak dan teguh menghadapi intervensi pihak manapun.
- Mengajak seluruh elemen Masyarakat untuk bersama-sama mengawal demokrasi yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Selain itu, salah satu mahasiswa yang ikut menyatakan sikap, Fathir Rosy mengatakan, ia sebagai mahasiswa memandang rendah perjalan demokrasi di Indonesia tengah tidak baik-baik saja.
“Mimbar demokrasi ini merupakan aksi moral kami dalam menyikapi kondisi demokrasi yang seperti yang tengah kita lihat hari ini,” tutupnya. (han)