Wisata

Kembangkan Kreativitas Tari, Disbudpar Selenggarakan Gelar Koreografer Jatim 2022

Share Berita:

SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – UPT Taman Budaya Jawa Timur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Gelar Koreografer Jawa Timur tahun 2022 yang digelar sejak Jum’at (05/08/22) dan telah memasuki hari kedua, Sabtu (07/08/22).

Mengusung tema Next Page, yaitu mempertanyakan kembali apa yang akan dilakukan dikemudian. Pergelaran hari ini menampilkan karya dari beberapa koreografer daerah yang telah mengikuti penjaringan pada bulan Juni dan kurasi mulai bulan Juli hingga Agustus.

“ Kegiatan Gelar Komposer Jawa Timur Tahun 2022 bertujuan sebagai sarana untuk menambah dan mengembangkan aktivitas dan kreativitas tari di Jawa Timur dalam mewujudkan koreografer tari Jawa Timur,” ujar Kepala UPT Taman Budaya Jawa Timur, Samad Widodo, SS. MM.  

Sebagai pembuka dihari kedua, Kabupaten Sumenep tampil apik dengan koreografi dengan judul “ Tande’ ” karya Sri Cicik Handayani.

Tande’ menceritakan tentang kesenian tradisi yang mempunyai kekuatan pada daya pikat intensitas antara penari wanita dengan lelaki penayubnya. Dengan tatapan mata dan lekuk suara yang khas mampu menghipnotis lelaki untuk mencoba merayu dan menggodanya.

Namun diantara itu ada sisi lain dalam diri yang coba ditelaah dengan seksama yang pada akhirnya menimbulkan pertanyaan terselubung. “ Nikmatilah penari Tande’ dengan kondisi pergeseran makna dan kontekstual nya?”.

Penampilan kedua yakni dari Kabupaten Sidoarjo dengan judul “ Tanah Kenangan” karya Party Eka Prasetya, S. Sn.

Karya ini menceritakan tentang alam dan lingkungan hidup yang menjadi tempat tinggal dan hidup manusia. Kondisi lingkungan akan berpengaruh langsung terhadap kondisi manusia.

Akan tetapi, dalam mengejar suatu peningkatan kualitas hidup, manusia perlu mengembangkan perilaku yang merusak dan mengganggu keberlanjutan alam. Pertentangan nyata ini telah membangun persepsi ironis tentang rumah yang kering, jika tidak ada aku bijak dari sebuah kualitas hidup.

Sebagai penyaji terakhir yakni Kabupaten Ponorogo dengan judul ” Sari Kembang” karya Fahmida Yuga Pangestika, M. Pd.

Tari sari kembang ini merupakan intisari dari Jathil Obyog. Sari berasal dari dalam diri seseorang Jathil Obyok yang penuh dengan rasa, kekuatan dan pengalaman. Kembang adalah Jathil Obyog yang ditunggu kehadirannya sebagai pelengkap suasana agar semakin merekah.(iz)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close