Kemendikbud Rancang 8 IKU dan Berikan Intensif Keuangan Pada PTN
JAKARTA, SKO.COM – Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Festival Kampus Merdeka, Selasa (15/06/21) secara daring. Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh Kemendikbudristek RI yang bertujuan untuk menciptakan generasi terbaik Indonesia di masa depan.
Dalam kesempatan ini, Nadiem Anwar Makarim menyampaikan bahwa topik terbesar hari ini adalah pengertian sejati dari Kampus Merdeka.
“Kita ingin memerdekakan kampus dari sekat-sekat. Berbagai jenis sekat. Sekat antara akademia dan industri, sekat antara riset dan pembelajaran, sekat antara fakultas, sekat antara prodi. Kita ingin menciptakan suatu universitas, suatu sistem pendidikan tinggi yang berkolaborasi pak. Itu kata kuncinya. Gotong-royong berkolaborasi tanpa adanya dinding-dinding,” ujar Nadiem.
Nadiem menyampaikan, pihaknya telah berupaya membuat berbagai macam peraturan dan insentif untuk universitas demi mendorong perubahan tersebut. Ia pun telah merancang 8 IKU (indikator kinerja utama) dan memberikan insentif keuangan kepada PTN.
Sejalan dengan rencana tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa lulusan anak bangsa harus berdedikasi kuat bagi kemajuan bangsa, kemanusiaan dan toleransi kebhinekaan.
“Yang kedua, lulusan kita harus punya karakter dan skill pembelajar yang kuat. Yang ketiga lulusan kita bukan hanya mempunyai kemampuan akademik, tetapi juga memiliki kemampuan inovasi dan mampu menjadi prolem solver yang handal bagi masalah-masalah yang terjadi di sekitar. Yang keempat lulusan kita harus menguasai IPTEK terbaru dan yang terakhir harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan” papar Jokowi.
Jokowi menyimpulkan bahwa gerakan belajar dan kampus merdeka ini akan menjadi percepatan penyiapan talenta Indonesia. Hal tersebut semacam strategi talent boosting yang harus didukung oleh semua pihak baik mahasiswa, kampus dan industri. Sehingga percepatan penyiapan talenta Indonesia segera terpenuhi.