Kemendikbudristek Gelar Sosialisasi Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan 2
JAKARTA, PEWARTAPOS.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) kembali menyelenggarakan Sosialisasi Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan ke-2 pada Tahun 2022 (PMM 2) pada Rabu (11/05/22) secara online.
Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan program pertukaran mahasiswa dalam negeri selama satu semester dari satu klaster pulau ke klaster pulau lainnya yang memberikan pengalaman kebhinekaan melalui keikutsertaan dalam Modul Nusantara, mata kuliah, dan berbagai aktivitas terkait yang bisa memperoleh pengakuan SKS hingga 20 SKS.
“Para mahasiswa yang akan mengikuti program ini akan ditantang menjadi pemimpin bagi diri sendiri, untuk mengambil keputusan yang bijak, belajar kolaborasi, gotong-royong, dan mencintai keragaman. Semua ini akan dialami kalian saat menjalani PMM,” ujar Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya saat membuka Sosialisasi PMM 2.
Mendikbudristek meyakini bahwa mahasiswa yang mengikuti PMM adalah para calon pemimpin yang akan mendorong pemulihan Indonesia dari pandemi menuju masa depan. Kegiatan ini tentunya didukung pula oleh Kementerian Keuangan dan LPDP.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula beberapa perwakilan mahasiswa PMM 2 yang berasal dari berbagai univesitas. Salah satunya yakni Andi Husniatuzzahra Mahasiswa PMM 2021 dari Universitas Pattimura ke Universitas Indonesia. Andi menceritakan, dalam pertukaran mahasiswa yang dijalaninya, dirinya mengambil mata kuliah yang menarik minatnya namun belum tersedia di kampus asalnya.
“Kimia Kuantum dibahas di kampus saya, tapi tidak terlalu spesifik. Masuknya ke ikatan kimia. Ternyata, di Universitas Indonesia, saya dapat mengambil mata kuliah kimia kuantum. Saya jadi bisa mendapat ilmu baru yang belum saya dapatkan di kampus asal saya,” urai Nia, sapaan akrabnya.
Selain Nia, juga hadir Yokanang Chandra Arfiansyah, salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam asal Universitas Negeri Sebelas Maret, Jawa Tengah, telah menjalani PMM Tahun 2021 di Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah. Ia mengaku gembira atas pengalaman PMM 2021 yang telah dilaluinya.
“Saya bertemu rekan-rekan mahasiswa dari seluruh penjuru Nusantara yang sangat menyambut baik. Di Universitas Tadulako, kami jadi sahabat di dalam dan luar kelas. Kebersamaan dengan teman-teman satu asrama juga sangat terasa. Saya belajar beragam budaya, misalnya tarian mokambu. Sulawesi Tengah juga punya alam yang kaya, seperti Laut Donggala, dan peninggalan sejarah seperti situs megalitikum tertua di Indonesia yaitu Lore Lindu,” tutur Yoka.
Yoka mengakui, dirinya jadi berani keluar dari zona nyaman untuk mengeksplorasi masa muda setelah menjalani PMM.
“Saya jadi mengeksplorasi diri dalam masa muda ini, belajar jadi pemimpin, belajar lebih terbuka, dan mengasah toleransi dan menjalin relasi dalam bingkai persatuan Indonesia. Karena Indonesia sangat beragam, kami memahami dan saling menghargai kebudayaan dan juga kuliner yang berbeda,” pungkas Yoka.(iz)