Kemenparekraf-BPPD Yogyakarta Kolaborasi Kembangkan Sektor Parekraf
JAKARTA,SKO.COM – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Yogyakarta dalam upaya mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Yogyakarta.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Yogyakarta dalam upaya mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Yogyakarta.
Dalam Audiensi antara Wamenparekraf/Wakabaparekraf, Angela Tanoesoedibjo, dengan BPPD Yogyakarta di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Selasa, (9/11/2021), ada beberapa hal yang dibahas oleh kedua belah pihak. Di antaranya meningkatkan sumber daya manusia pengelola museum dan minat wisatawan untuk berkunjung ke museum yang ada di Yogyakarta.
Kepala BPPD Yogyakarta, GKR Bendara mengatakan ada 38 museum yang aktif di Yogyakarta. Sehingga ia menilai perlu ada kehadiran sektor ekonomi kreatif museum untuk menarik minat generasi muda agar mau berkunjung ke museum.
Menganggapi hal tersebut, Angela mengatakan museum merupakan suatu cara untuk menceritakan kebudayaan dan tradisi suatu daerah. Terlebih, Yogyakarta sebagai salah satu dari destinasi super prioritas di Indonesia memiliki kekayaan budaya dan ekonomi kreatif.
“Jadi itu merupakan storytelling yang kuat untuk jadi pelengkap pariwisata. Jadi nanti ke depannya kita akan cari apa saja hal-hal yang bisa kita kolaborasikan bersama,” kata Angela.
Dalam audiensi antara Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo dengan BPPD Yogyakarta dibahas mengenai meningkatkan sumber daya manusia pengelola museum dan minat wisatawan untuk berkunjung ke museum yang ada di Yogyakarta.
Selain itu, GKR Bendara juga meminta agar Kemenparekraf memberikan edukasi terhadap para pemandu museum. Khususnya memberikan edukasi bahasa isyarat bagi pemandu museum.
“Kita juga utuh pelatihan bagi pemandu untuk menguasai sign language. Edukator untuk difabel,” kata Bendara.
Merespons hal tersebut, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya, menyebutkan pihaknya akan duduk bersama dengan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan standar kompetensi pemandu museum yang ada di Yogyakarta.
“Nanti kita akan duduk bersama untuk membentuk standar kompetensi pengelola Museum di SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Tahun depan akan kita kebut,” ucap Wisnu.
GKR Bendara meminta agar Kemenparekraf memberikan edukasi terhadap para pemandu museum.
Pertemuan juga membahas mengenai peningkatan kualitas, pengembangan, hingga promosi pariwisata dan ekonomi kreatif di DIY.
Dalam pertemuan ini, turut hadir pula Depudi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu; Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani; dan Deputi Bidang Produk Digital dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam ( * )