Kemenperin Berikan 1.000 Tabung Oksigen Dan Ventilator Pada Pemprov Sumatera Barat
SUMATERA, SKO.COM – Kementerian Perindustrian terus menunjukkan komitmennya bersama para pelaku industri dalam penanganan Pandemi covid-19 serta mendukung pemulihan ekonomi nasional. Yang terbaru ini, Kemenperin kembali menyerahkan 1.000 unit bantuan tabung oksigen dan regulator kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan juga 200 unit tabung oksigen kepada RS Universitas Andalas.
Bantuan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendukung penanganan dan pencegahan Covid-19 di Provinsi Sumatera Barat, sekaligus sebagai pemenuhan peralatan untuk antisipasi peningkatan kasus aktif Covid-19 di provinsi tersebut.
“Seperti yang disampaikan Bapak Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat terjadi lonjakan kasus Covid-19, Kemenperin mengerahkan semua kemampuan industri dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan oksigen, termasuk memindahkan alokasi oksigen untuk industri menjadi oksigen untuk medis,” ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif saat menyerahkan bantuan tersebut di Kantor Gubernur Sumatera Barat, Selasa (23/11/21).
Sebagai langkah proaktif kerja sama dengan Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, serta asosiasi industri dalam penanganan pandemi Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia, tugas dan tanggung jawab Kemenperin meliputi pengadaan oksigen, pengadaan tabung/botol silinder oksigen, konsentrator oksigen, serta dukungan transportasi untuk distribusi oksigen medis.
“Selain itu, Kemenperin juga mengoordinasikan pemenuhan ventilator, obat-obatan, alat pelindung diri, masker, dan alat kesehatan lainnya dalam upaya tindak pencegahan Covid 19,” ungkap Febri.
Upaya tersebut juga didukung para pelaku industri alat kesehatan dalam negeri yang meningkatkan produktivitas dan daya saingnya untuk mendukung pemenuhan kebutuhan peralatan medis di masa pandemi.
Langkah ini sejalan dengan langkah Kemenperin menjadikan industri alat kesehatan sebagai salah satu prioritas penerapan industri 4.0 bersama industri farmasi, menyusul lima jenis industri lainnya pada peluncuran peta jalan Making Indonesia 4.0 di tahun 2018, yaitu industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian jadi, industri otomotif, industri kimia dan petrokimia, serta industri elektronika.
“Pulihnya perekonomian di Provinsi Sumatera Barat tentunya akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Kemenperin berkomitmen untuk terus bersinergi dengan Pemprov Sumatera Barat dalam upaya meningkatkan kinerja sektor industri dan menjadikannya sebagai salah satu instrumen tulang punggung perekonomian,” papar Jubir Kemenperin.
Berdasarkan data Badan Pusat Statisitk (BPS), pada triwulan III – 2021, ekonomi Sumatera Barat mengalami pertumbuhan sebesar 3,32% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-o-y).
Sementara itu, industri pengolahan di Provinsi Sumatera Barat menunjukkan geliat di tahun 2021Pada kuartal ketiga 2021, sektor ini mampu tumbuh sebesar 13,36% dari triwulan sebelumnya (q-o-q).