Uncategorized

Kemenperin Pacu Peningkatan Kapasitas Inovasi Perempuan Dalam IKM

Share Berita:

JAKARTA, SKO.COM – Sekretariat Negara kembali menyelenggarakan program peningkatan kapasitas serta pertukaran pengalaman mengenai pembinaan Industri Kecil Dan Menengah (IKM) yang ditujukan kepada peserta dari negara-negara anggota Organisasi Internasional Colombo Plan. Yang diikuti dari kalangan birokrat aparatur pemerintah hingga para pelaku IKM.

Kegiatan tersebut merupakan implementasi Kerja Sama Teknik Selatan-Selatan dan Triangular (KSST), yang telah menjadi komitmen Indonesia sejak tahun 1950. Colombo Plan merupakan organisasi regional yang berperan memperkuat ekonomi dan sosial negara anggotanya di wilayah Asia Pasifik

“Tahun ini adalah tahun ke-6 Indonesia menjadi tuan rumah sejak tahun 2016. Semoga kegiatan ini bisa mendorong kerja sama baik antar instansi pemerintah maupun para IKM dari para negara anggota Colombo Plan, sehingga nantinya mampu menempatkan IKM sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan kesempatan lapangan kerja baru,” ujar Plt. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita di Jakarta, Selasa (14/09/21).

Program knowledge sharing ini diikuti sebanyak 61 peserta dari 13 negara anggota Colombo Plan, yang meliputi Indonesia, Bangladesh, Bhutan, Filipina, India, Laos, Maladewa, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, dan Vietnam. Dalam rencananya, kegiatan ini akan dilaksanakan mulai tanggal 13-17 September 2021 secara online dan offline (Hybrid).

Program pelatihan tahun ini mengambil tema “The Innovations of Women-owned SMIs to Empower Community during COVID-19 Pandemic”, dengan tujuan mendorong pemberdayaan pengusaha IKM perempuan sebagai penggerak ekonomi yang mampu bertahan dari dampak pandemi Covid-19, serta turut memberdayakan masyarakat dalam aktivitasnya.

Lebih lanjut Reni menambahkan bahwa selama ini, IKM mampu menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Data Badan Pusat Statistik menyebutkan, jumlah IKM Indonesia saat ini mencapai 4,4 juta unit usaha, dan telah menyerap 10,36 juta pekerja atau sekitar 66 persen dari total pekerja industri di Tanah Air, serta menyumbang hingga 21,22 persen dari total nilai kontribusi industri manufaktur.

Dalam kesempatan ini juga dibahas kendala umum yang dihadapi IKM di setiap krisis yang terjadi antara lain menurunnya permintaan, bergesernya perilaku belanja konsumen, terbatasnya kemampuan untuk beradaptasi cepat, strategi pemasaran, dan kebutuhan modal untuk membayar gaji pekerja dan operasional.

“Oleh sebab itu, Kemenperin berkomitmen untuk terus membantu dan memfasilitasi IKM agar mampu bertahan di tengah pandemi melalui seminar dan pelatihan online. Selain itu, program pengembangan wirausaha baru, restrukturisasi mesin, dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia untuk mendorong konsumsi produk lokal,” papar Reni.

Sementara itu, Kepala Biro Kerja Sama Teknik dan Luar Negeri Kementerian Sekretaris Negara, Arrya Tirto Sumarto menyampaikan, program pelatihan ini digelar dalam rangka menindaklanjuti Pertemuan Komite Konsultatif Colombo Plan ke-47 pada Agustus lalu. 

“Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang perempuan pelakuIKM Indonesia yang mampu berdaya menggerakan komunitas dan lingkungannya di tengah pandemi Covid-19 melalui beragam inovasi yang mereka lakukan,” pungkasnya.


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close