Kemenperin Siapkan SDM Unggul Morowali Untuk Pengolahan Logam
JAKARTA, SKO.COM – Potensi tambang nikel dan logam yang ada di Kabuaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah menjadi salah satu sumber perekonomian besar bagi masyarakatnya. Guna meningkatkan daya saing dan daya jual produk olahan nikel, Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Morowali.
Kerjasama tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan program Pendidikan Setara Diploma Satu (D1) Vokasi. Program ini akan berbasis pada kompetensi di bidang pengolahan logam dengan menyesuaikan kebutuhan sejumlah perusahaan pengolahan minerba yang ada di Morowali.
Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Kepala BPSDMI Kemenperin, Arus Gunawan di Jakarta pada Minggu (09/01/22).
“ Program penandatanganan MoU ini bertujuan untuk menyiapkaan sumber daya manusia yang unggul dan kompeten serta berdaya saing. Jumlah kebutuhan SDM industri per tahun telah tembus di angka 682.000 orang, sedangkan jumlah rata-rata kebutuhan tenaga kerja di Kabupaten Morowali mencapai 40.000 orang per tahun,” ujar Gunawan.
Lebih lanjut Kepala BPSDMI menjelaskan bahwa penyelenggaraan program setara D1 ini melibatkan unit pendidikan di lingkungan Kemenperin yakni Politeknik industri Logam Morowali. Selain itu, Gunawan juga menambahkan pihaknya siap untuk terus mendukung pengembangan industri logam di Morowali.
Hal serupa juga disampaikan oleh Bupati Morowali, Taslim. Dalam keterangannya, Taslim menjelaskan bahwa kerjasama dengan Kemenperin ditujukan sebagai upaya untuk pengembangan potensi daerah. Pemerintah bertekad menjalankan kebijakan hilirisasi khususnya untuk meningkatkan nilai tambang minerba yang ada di dalam negeri.
“ Kedepannya, kerjasama yang dilakukan tidak hanya untuk penyediaan industri logam saja, namun juga pengembangan sentra IKM di bidang garmen tekstik dan program pengembangan pengolahan ikan roa,” papar Taslim.
Pemkab berharap, kerjasama ini menjadi bukti BPSDMI untuk terus melakukan sinergitas dan komitmen dengan pemangku kepentingan terkait untuk mengembangkan pendidikan vokasi industri guna menghasilkan SDM yang kompeten yang berdaya saing di industri nasional.