Ketua MKKS Swasta Berharap Paslon Memperhatikan Kesejahteraan Guru dan Kelengkapan Sekolah
ilkada Jatim 2024
SIDOARJO, PEWARTAPOS.COM – Ketua MKKS SMK Swasta Jawa Timur, Dr.Kisyanto mengatakan bahwa pesta demokrasi serentak, Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Bupati dan Wakil Bupati akan dilaksanakan pada 27 Nopember 2024 mendatang. Lalu, bagaimana efek dan dampaknya terhadap dunia pendidikan, khususnya SMK Swasta se Jawa Timur.
“Melihat kondisi tersebut, saya langsung menegaskan kalau Pilgub Jawa Timur ini kita sekolah swasta sangat berkepentingan, karena nantinya akan sangat berdampak pada sekolah swasta khususnya SMK Swasta, baik itu dampak positif maupun dampak negatif,” jelasnya kepada pewartapos.com Rabu (16/10/2024).
Sehingga pengurus MKKS itu juga senantiasa memberikan arahan kepada teman-teman jangan sampai salah pilih, karena akan berkaitan dengan masa depan SMK, khususnya swasta.
Oleh sebab itu, jika nanti salah pilih, bila ada program-program yang tidak berpihak pada SMK Swasta, kita, masyarakat akan merugi. Karena SMK Swasta itu jauh lebih banyak daripada SMK Negeri. Di Jawa Timur ada sekitar 300 SMK Negeri, sedangkan SMK Swasta ada sekitar 2000 sekolah.
“Itu artinya, swasta ini sangat berperan. Oleh karena itu, kita harus tetap kritis dan logis memilih pasangan calon yang mempunyai kontribusi jelas kepada pendidikan di Jawa Timur, khususnya swasta,” urai Ketua MKKS SMK Swasta Kabupaten Sidorjo.
Lebih jauh, Kisyanto menjelaskan, kita tahu ada paslon-paslon yang tidak lagi memandang sekolah swasta, bahkan dianggap sebagai pelengkap penderita. Swasta itu banyak masalah, banyak yang terabaikan dari negara ini. Misalnya, kesejahteraan guru, kelengkapan sekolah dan lain sebagainya.
“Meskipun kita menyadari kemampuannya juga terbatas. Tetapi hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Saya selalu mengatakan, ketika negera (Provinsi Jatim) khususnya, sudah punya kemampuan finansial yang besar kemudian melupakan swasta, bahkan membunuh swasta, itu harus kita gaungkan,” jelasnya.
Meskipun demikian, dulu ketika negara atau provinsi swasta belum mempunyai finansial yang kuat, swasta kita dorong mati-matian, melalui Ma’arif, Muhammadiyah, PGRI, Taman Siswa dan yang lainnya. Mereka didorong mati-matian untuk ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kemudian sekarang punya finansial yang kuat, lupa dengan itu semuanya.
“Swasta dibikin banyak yang tidak berdaya. Kondisi ini jangan sampai terjadi, makanya kalau tempo hari ada selebaran atau flayer ada “Pasangan Calon Cagub Cawagub” yang menjanjikan, kalau nanti yang bersangkutan jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim pereode 2024 – 2029, di setiap kecamatan akan dibangun SMA/SMK negeri,” papar dia.
Menurut Kisyanto, ini jelas bahaya, kalau dibiarkan bahaya, yang pertama itu jelas janji palsu, jelas tidak mungkin punya kemampuan selama lima tahun membanguna SMK/SMA negeri di setiap kecamatan.
“Itu jelas bahaya, pasti janji palsu, bisa-bisa nantinya yang menjadi sasaran kekesalan masyarakat khususnya sekolah swasta adalah dinas pendidikan, kan kasihan mereka,” beber dia.
Sedangkan yang kedua, kalau itu benar-benar dilakukan, akan gulung tikar semunya sekolah-sekolah swasta itu nantinya. Ingat sekali lagi, jangan kita sudah punya kemampuan, kemudian swasta yang punya sejarah panjang mulai pendidikan di negeri ini, kemudian mengharap belum punya kekuatan finansial, kemudian dibiarkan.
“Swasta itu, menampung banyak sekali guru-gurunya, yang mereka semuanya juga menanggung beban keluarga. Itu artinya, jangan membuat ide-ide yang membahayakan masyarakat. Kalau calon yang idenya seperti itu, sudah pasti kita gaungkan jangan dipilih,” imbuhnya.
Kisyanto mengajak mari kita sebarkan jangan dipilih kalau ada yang mengumbar janji seperti itu. Karena akan membuat Jawa Timur semakin tidak baik.
Berfikir sederhana tidak begitu caranya, mestinya kalau di Kementerian sudah tidak ada fenomena negeri dan swasta, ya ide seperti itu sudah tidak ada lagi.
“Dulu ada direktorat sekolah swasta, sekarang sudah tidak ada lagi, hanya direktorat SMK saja. Artinya, fenomena itu sudah tidak ada lagi. Mestinya, sekolah-sekolah yang sudah ada ini terus di support, dikuatkan, distandarkan agar semunya punya kemiripan, kesetaraan standart,” cetusnya.
Sehingga masyarakat ini sekolah dimanapun itu bisa mendapatkan haknya, yaitu mendapatkan pendidikan yang layak. Bukan malah membikin yang baru, bikan baru akan menambah beban lagi, guru-gurunya menjadi beban negara, beban provinsi. Tidak berfikir logis, berfikir yang untuk dirinya sendiri, promosi dirinya sendiri tetapi lupa akan memberatkan negara.
Selain itu, di sisi yang lain, bagaimana dengan guru-guru swasta yang sudah ada, puluhan tahun mengabdikan diri dengan gaji yang di bawah standart.
“Sekali lagi tolong berfikir logis, yang rasional. Saya selalu menyampaikan kepada teman-teman kalau ada yang berfikir tidak rasional tidak usah dibantu, bahkan kalau perlu digembosi saja,” ungkapnya.
Kisyanto yang juga Ketua MKKS SMK Swasta Kabupaten Sidoarjo
menilai mestinya bagaimana semua sekolah yang ada di Jawa Timur ini mempunyai kesetaraan standart. Sehingga masyarakat tidak jauh-jauh, karena sudah punya kesetaraan standart, tinggal pilih dimana saja.
“Makanya sekali lagi waspada, jangan gampang menerima janji-janji kampanye yang tidak rasional, hanya pemanis kampanye, setelah itu lupa. Lebih penting kita lihat rekam jejak yang sudah terbukti berbuat untuk sekolah-sekolah swasta yang ada di Jawa Timur,” tandas Sekjen FKK SMK Swasta Indonesia.(zki)