KKN Abmas ITS Luncurkan Media Pembelajaran Interaktif Nahwu Saraf untuk Santri
GROBOGAN, PEWARTAPOS.COM – Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncurkan media pembelajaran digital interaktif bahasa Arab (Nahwu dan Saraf) untuk santri milenial di Pondok Pesantren Matholiu Huda Al-Ikhtishor, Grobogan.
Ketua tim KKN Abmas ITS, Ahmad Muklason SKom MSc PhD, menyampaikan bahwa digitalisasi pembelajaran perlu dilakukan agar pembelajaran di pesantren dapat diikuti secara daring oleh masyarakat umum, di mana platform yang digunakan berbasis H5P yang menyediakan akses untuk berbagi konten interaktif seperti presentasi dan video untuk mendukung pengembangan pembelajaran.
“ Digitalisasi pada pembelajaran santri merupakan sebuah inovasi baru karena menekankan pembelajaran berbasis interactive digital learning pada materi bahasa Arab untuk mempermudah digitalisasi kitab kuning, dalam hal ini kitab ikhtishar. Sistem ini diharapkan mampu mendorong santri dalam memahami materi belajar sehingga tidak sekadar mengandalkan rotting system yang bertumpu pada hafalan,” ujar Muklason.
Tim KKN Abmas pada awalnya mengadakan survei ke pondok pesantren untuk mengetahui sistem pembelajaran yang ada. Pondok pesantren menggunakan metode ikhtisar dengan sistem sorogan, di mana santri belajar langsung menghadap guru sembari membaca kitab.
“Di sana, guru mengecek dan menguji sejauh mana pemahaman yang telah dikuasai santri sehingga lebih menekankan hafalan,” jelas dosen Departemen Sistem Informasi tersebut.
Bersama dengan enam dosen dan sepuluh mahasiswa Departemen Sistem Informasi, pembelajaran berbasis interactive digital learning dikembangkan menggunakan platform Massive Open Online Course (MOOC). Alumnus The University of Nottingham Inggris ini lantas berujar bahwa metode pembelajaran digital dilakukan melalui pesantren.desoku.web.id.
“Laman ini merupakan laman pembelajaran elektronik milik ITS,“ terangnya.
Untuk memaksimalkan pemahaman santri dalam penggunaan aplikasi ini, tim KKN Abmas ITS juga mengajari para santri cara mengakses konten pembelajaran interaktif yang tersedia melalui penyuluhan secara langsung. Dengan menggunakan laman tersebut, santri bisa lebih interaktif dalam belajar kitab kuning,
“Memahami kitab kuning harus diimbangi dengan pengalaman yang menyenangkan, sehingga manfaat dari pembelajaran bisa dirasakan,” tandasnya.(iz)