KKP Siap Kembangkan Kampung Budidaya Ikan Patin Pustina Cisilad
JAKARTA, SKO.COM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) sedang melakukan upaya pengembangan kampung budidaya ikan patin Cisilad di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Hal ini merupakan bentuk implementasi konkret salah satu program terobosan KKP yaitu pembangunan kampung perikanan budidaya air tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal.
“Lokasi kampung perikanan budidaya yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kepmen KP) Nomor 64 Tahun 2021 berjumlah 6 lokasi dan pada tahun 2022 juga rencana lokasi kampung perikanan budidaya berada di 100 Kabupaten/Kota dengan total keseluruhan berjumlah 130 lokasi. Salah satu Kabupaten yang masuk radar nantinya sebagai kampung perikanan budidaya adalah Kabupaten Lebak,” ungkap Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, seperti pada keterangannya di Jakarta pada Minggu (12/12/21).
Kabupaten Lebak dipilih karena memiliki potensi yang besar dalam bidang perikanan budidaya dengan ketersediaan lahan yang masih cukup luas dan sumber air melimpah, pasar lokal maupun internasional masih terbuka, transportasi yang mudah denga adanya jalan tol, akses menuju pelabuhan dan bandar udara mudah dan tersedianya tenaga kerja yang cukup.
“Kondisi geografis maupun alamnya sudah memadai, tinggal pengembangannya. Dan untuk mengembangkan itu perlu melibatkan berbagai stakeholders serta bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga lainnya seperti Kemenkomarves, Kemenkop UKM, Kemenperin, dan Kemendag untuk mengawal program ini. Di samping itu, untuk dukungan permodalan kami seperti BLU LPMUKP, perbankan sangat diperlukan. Dan tidak lupa juga dukungan dari daerah yaitu Pemerintah Daerah baik dari Provinsi Banten dan Kabupaten Lebak juga menentukan suksesnya Kampung Perikanan Budidaya Ikan Patin Cisilad,” papar Tebe.
Kampung Perikanan Budidaya Ikan Patin Cisilad diharapkan akan menjadi kontributor pada produksi ikan budidaya nasional, membawa dampak positif pada penyerapan tenaga kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama para pembudidaya. Sebelumnya, jumlah pembudidaya dan pekerja pada usaha budidaya patin ini sekitar 20 orang.
Nantinya akan meningkat menjadi sekitar 1.200 orang, antara lain terlibat pada produksi benih dan pakan, pembesaran, pabrik es dan cold storage/processing dan bidang manajemen serta pendamping. Dengan demikian, budidaya ikan patin di Kabupaten Lebak dapat menjadi sentra baru yang memberikan multiplier effect kepada berbagai pihak.
“Manfaat dari program ini sangat luar biasa, untuk itu saya meminta UPT dalam hal ini Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT ) Sungai Gelam yang memang terjun langsung dengan pembudidaya terus memberikan pendampingan agar program ini berjalan sesuai dengan yang kita rencanakan, di samping mengembangkan patin varietas baru yakni Patin PUSTINA. Patin jenis ini mempunyai kelebihan bisa memangkas waktu pertumbuhan hingga dua kali lipat. Tidak hanya pertumbuhan cepat, Patin PUSTINA juga lebih kuat dibandingkan ikan patin umumnya,” pungkasnya.