Kominfo Genjot Pemerataan Konektivitas Digital Dengan Program LDN
JAKARTA, SKO.COM – Pembangunan konektivitas digital menjadi salah satu fokus pemerintah untuk menghubungkan seluruh pelosok nusantara. Presiden Joko Widodo menyatakan konektivitas digital perlu diiringi dengan upaya menghubungkan bangsa Indonesia dengan teknologi dan pola pikir dengan masa depan baru menuju Indonesia Maju.
Guna merealisasikan masyarakat digital yang berdaya dan bertalenta, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melaksanakan Program Literasi Digital Nasional (LDN) sejalan dengan percepatan transformasi digital nasional.
“Seiring dengan pemerataan pembangunan infrastruktur digital di seluruh penjuru nusantara, diperlukan penguatan keterampilan digital masyarakat untuk navigasi serta pemanfaatan teknologi dan ruang digital yang positif dan optimal,” jelas Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel A. Pangerapan di Jakarta, Kamis (29/07/2021).
Sejak diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2021 lalu, saat ini Program Literasi Digital Nasional ini telah menjangkau 3.284.608 peserta yang ada di 34 provinsi serta 454 kabupaten dan kota.
“Saat ini sudah ada 5.055 kegiatan yang telah berlangsung secara daring. Secara lebih spesifik, capaian-capaian tersebut dapat diakses oleh publik melalui dashboard.literasidigital.id,” ungkap Dirjen Semuel.
Menurut Dirjen Samuel, setiap tahunnya Program Literasi Digital Nasional akan menjangkau lebih dari 12,4 juta partisipan pelatihan di 514 kabupaten dan kota di 34 provinsi. Dengan demikian, diharapkan setidaknya terdapat 50 juta masyarakat Indonesia yang akan terliterasi digital sampai tahun 2024 mendatang.
Dirjen Semuel menyatakan Kementerian Kominfo berupaya menguatkan keterampilan dasar bidang digital lewat Program LDN. Bahkan, bekerja sama dengan komunitas literasi digital dan akademisi telah dirancang llebih dari 20.000 kegiatan pelatihan daring yang gratis untuk seluruh masyarakat.
Lebih lanjut Dirjen Samuel mengatakan, pelatihan yang dilaksanakan mengacu pada modul dan panduan kurikulum yang didasarkan pada empat pilar literasi digital, yaitu: Kemampuan Berdigital, Budaya Digital, Etika Berdigital dan Keamanan Berdigital.
“Kami juga akan terus dikembangkan secara berkala dengan mengikuti perkembangan dunia digital. Keberadaan kegiatan-kegiatan yang gratis dan terbuka luas tersebut diharapkan dapat merealisasikan dan terwujudnya pemanfaatan teknologi secara produktif, aman, beretika, serta berbudaya oleh masyarakat,” jelasnya.
Selain webinar dan kelas daring, Program Literasi Digital Nasional juga menyediakan beragam materi dan bacaan yang dapat diakses oleh publik melalui laman literasidigital.id. Bahkan, materi literasi digital tersebut juga dapat diakses melalui aplikasi Siberkreasi yang tersedia di Playstore maupun Appstore.