Komnas Pendidikan Jatim: Terjadi Erosi Wawasan Kebangsaan Karena Pengaruh Lingkungan
SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Pendidikan wawasan kebangsaan secara komprehensif menjadi penting dalam menjaga para remaja Indonesia. Berdasarkan hal tersebut Komisi Nasional (Komnas) Pendidikan Jawa Timur menggelar Webinar Penguatan Wawasan Kebangsaan Bagi Generasi Muda Terhadap Bahaya Anarkhisme/Anarko, Sabtu (28/05/22).
Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur, Kunjung Wahyudi mengatakan bahwa remaja memiliki berbagai karakteristik. Jika para remaja tidak memiliki kecerdasan hukum ataupun tidak dapat menyaring informasi yang ada baik di dunia nyata maupun maya, tentu menyebabkan para remaja ini yang dimana adalah generasi penerus bangsa menjadi terperosok kedalam arus yang tidak baik seperti anarkhisme.
“Seperti yang tadi sudah dibahas oleh Staf Ahli Pemkot Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, Afghani Wardana, Wawasan Kebangsaan saat ini terjadi erosi akibat dari pengaruh lingkungan strategis yang sudah berkembang pesat. Hal ini terlihat dengan adanya berbagai kasus seperti banyaknya remaja yang sudah menggunakan obat-obatan terlarang, kasus-kasus korupsi, kolusi, nepotisme serta pelanggaran hukum lainnya yang setiap hari terlihat di media cetak maupun elektronik,” terang Kunjung.
Lebih lanjut Kunjung menegaskan bahwa efek yang didapatkan ketika sudah terjerumus akan banyak sekali baik untuk diri sendiri maupun negara.
“ Seperti yang kita ketahui presiden kita telah menetapkan “Indonesia Darurat Narkoba“, bahkan ditengah kondisi pandemi ini, angka pengguna narkoba tidak mengalami penurunan bahkan cenderung meningkat,” papar Kunjung.
Dengan mengetahui hal tersebut, Kunjung menjelaskan terdapat beberapa langkah yang dapat diambil bersama diantaranya adalah dengan memperbarui regulasi terkait penanganan anarkisme. paham yg berseberangan, maupun penyalahgunaan narkoba khususnya di lingkungan Pendidikan
Yang kedua yakni peran stakeholder dan pendidik dalam memberikan edukasi kepada pelajar agar meningkatkan kesadaran hukum misalnya dengan memasukkan dalam kurikulum terintegrasi di setiap jenjang pendidikan, pendidikan etika dan moral, nasionalisme.
Yang ketiga yakni pemerintahan yang pro-rakyat, mau mendengarkan aspirasi masyarakat (khususnya generasi muda dan masyarakat kecil), justice untuk seluruh masyarakat. Senantiasa memberikan teladan. Dan bersama-sama waspadai terhadap ancaman proxy war (nir-militer) seperti Narkoba, budaya vandalisme, game kekerasan, dan sebagainya.
Selain itu juga diperlukannya wawasan kebangsaan bagi seluruh stakeholder yang ada, Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang dilandasi Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Dimana, Pendidikan Wawasan Kebangsaan dapat dilakukan melalui Keluarga, Masyarakat, dan Sekolah. Untuk itu perlu kiranya kita khususnya civitas akademika kampus dan juga Sekolah serta Madrasah di wilayah Jawa Timur memberikan edukasi berupa pendidikan wawasan kebangsaan masyarakat guna meningkatkan wawasan kebangsaannya sehingga dapat mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia Pancasila dan mampu bertahan walaupun terjadi dampak yang hebat dari pengaruh globalisasi,” pungkas Ketua Komnas Pendidikan Jatim.(iz)