SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – KONI Jawa Timur ikut prihatin dengan ‘Tragedi Kanjuruhan’ yang memakan korban ratusan jiwa melayang, Sabtu (1/10) malam, di Stadion Kanjuruhan Malang, usai laga Arema FC vs Persebaya.
Jumlah korban pun hingga Selasa (4/10), masih terdapat perbedaan. Mabes Polri melalui Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, korban tewas yang telah teridentifikasi 125 orang. Sedang Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengutip keterangan Aremania, menyebutkan korban tewas lebih dari angka tersebut.
“Apapun yang terjadi di Stadion Kanjuruhan adalah musibah kemanusiaan yang harus menjadi pelajaran bagi kita semua. Untuk itu kita menggelar Sholat Ghoib disini untuk para korban yang meninggal dunia semoga mendapat ampunan dari Allah SWT dan diberikan tempat yang layak disisi NYA,” ujar Ketua Umum KONI Jatim, Mohammad Nabiel, yang juga menjadi imam Sholat Ghoib di Halaman KONI Jatim, Selasa (4/10/2022).
Nabiel menjelaskan, peristiwa ini jelas membuat dunia olahraga terpukul, apalagi kejadiannya di Jawa Timur. Oleh sebab itu, semua elemen olahraga harus mengambil pelajaran, bahwa semua kegiatan harus dipersiapkan dengan detail dan matang. “Semoga ini menjadi peristiwa memilukan yang terakhir di Indonesia, bahkan dunia,” sebut dedengkot HMI Jatim itu.
Nabiel juga berharap agar ada yang muncul lagi kepedulian-kepedulian seperti yang dilakukan Presiden Joko Widodo dimana dengan ketulusannya langsung menggelontorkan empati Rp 50 Juta setiap korban.
“Semoa muncul lagi orang-orang peduli seperti Presiden Joko Widodo. Bukan nilai rupiahnya karena nyawa tidak bisa ditukar dengan apapun, tetapi empati terhadap sesama itulah yang harus tumbuh diantara kita sesama umat,” pungkasnya. (joe)