KORMI Kabupaten Pasuruan Studi Tiru ke KORMI Bali
PASURUAN, PEWARTAPOS.COM – Ingin meniru kesuksesan Provinsi Bali dalam ajang FORNAS (Festival Olah Raga Nasional), KORMI (Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) Kabupaten Pasuruan melakukan studi tiru.
Studi ini dilaksanakan di Kantor Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali, Minggu (10/12/2023). Dimana dari rombongan KORMI Kabupaten Pasuruan diketuai oleh Sang Ketua, Lulis Irsyad Yusuf beserta puluhan pengurus lainnya.
Setibanya di sana, rombongan KORMI Kabupaten Pasuruan diterima oleh beberapa orang Pengurus KORMI Pengprov Bali. Salah satunya A.A Anom Giri selaku Penasehat KORMI Provinsi Bali.
Menurutnya, KORMI Provinsi Bali sukses meraih 16 emas, 22 perak dan 18 perunggu di ajang FORNAS ke VI tahun 2022 di Palembang. 56 medali tersebut didapatkan dari 22 induk olahraga (Inorga) yang diikuti para pegiat, sebutan untuk atlet di organisasi KORMI.
“Para pegiat kami meraih 16 emas, 22 perak dan 18 perunggu di ajang Fornas ke VI tahun 2022 di Palembang,” katanya.
Setahun berikutnya, para pegiat KORMI Bali berhasil mengumpulkan total 52 medali. Dengan rincian 17 emas, 15 perak dan 20 perunggu.
Meski dari jumlah medali menurun, namun pegiat yang meraih medali emas menurut Anom, jumlahnya meningkat bila dibanding dengan Fornas di tahun 2022 kemarin.
“Perolehan ini menempatkan KORMI Provinsi Bali berada di urutan 8 dari 38 Provinsi,” ucapnya.
Untuk menciptakan atlet berprestasi dalam olah raga tradisional Indonesia ini, KORMI Bali melakukan turnamen tahunan untuk beberapa cabang Olahraga (CABOR), seperti, Egrang (tajok), Terompah, Duduplak (Egrang Bathok).
Sementara itu, Ketua KORMI Kabupaten Pasuruan, Lulis Irsyad Yusuf menjelaskan bahwa tujuan digelarnya Studi Tiru ke Provinsi Bali tak lain untuk ngangsuh kaweruh alias menimba ilmu dari KORMI Provinsi Bali perihal olahraga rekreasi masyarakat.
“Supaya ilmu dan pengetahuan kami semakin bertambah. Makanya kami datang ke KORMI Provinsi Bali supaya kami tahu bagaimana cara mengembangkan oltrad hingga berprestasi,” ucapnya.
Di Kabupaten Pasuruan sendiri, untuk saat ini KORMI kabupaten Pasuruan masih jauh tertinggal. Maka dari itu dengan studi tiru ini, diharapkan ada beberapa langkah dan catatan penting yang bisa diadopsi dari KORMI Provinsi Bali.
“Kalau meniru yang baik itu tidak apa-apa. Semoga sepulang dari studi tiru ini, ada banyak ide baru untuk mengembangkan olahraga rekreasi masyarakat tradisional di Kabupaten Pasuruan,” tegasnya (kom)