KPI Gelar Seminar Forum Masyarakat Peduli Penyiaran
BANYUWANGI PEWARTAPOS.COM – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menggelar acara Seminar Forum Masyarakat Peduli Penyiaran (FMPP) bertempat di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Sabtu (14/9/2024).
Dengan bertajuk “Peran KPI dalam Perbaikan Kualitas Program Siaran Sinetron di Indonesia” bertujuan mengajak masyarakat terutama generasi muda agar terlibat aktif dalam pengawasan siaran untuk memperbaiki kualitas sinetron di Indonesia.
Seminar ini diikuti peserta dari kelompok pelajar dan organisasi kemahasiswaan yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Koordinator Bidang Kelembagaan KPID Jawa Timur, Royin Fauziana, bertindak sebagai moderator.
Sesuai dengan tema Seminar FMPP, kali ini Royin berharap generasi muda yang hadir dapat memberikan kritik dan masukan untuk meningkatkan kualitas sinetron di Indonesia.
“Melalui seminar ini, saya harap teman-teman gen z ini bisa memberikan kritik maupun masukan terhadap sinetron yang ditayangkan ditelevisi. Seperti bagaimana tayangan sinetron yg diinginkan utamanya terkait wisata dan budaya lokal,” harap Royin Fauziana.
Turut hadir dalam Seminar FMPP, selain Akademisi Sunandi Zubaidi dan Ketua KPID Jawa Timur Immanuel Yosua Tjiptosoewarno. juga hadir Pegiat Literasi Penyiaran Nuning Rodiyah sebagai narasumber.
Akademisi Sunandi Zubaidi menyampaikan bahwa saat ini terdapat banyak media baru yang tidak tekontrol. Sunandi mengingatkan bahwa tidak semua tontonan baik. Ia mengatakan tontonan selain sebagai hiburan juga harus memperhatikan nilai-nilai moral juga.
“Generasi muda harus bisa memilih dan memilah apakah tontonan yang ditonton ada manfaatnya atau tidak, apa yang ditonton harus bisa memberikan nilai-nilai dalam kehidupan kita untuk meningkatkan sumber daya manusia,” ujar Sunandi.
Immanuel Yosua Tjiptosoewarno menambahkan, bahwa terdapat tiga peran KPI Pusat dan KPID Jawa Timur dalam meningkatkan kualitas sinetron di Indonesia, yakni sebagai regulator, penguat iklim penyiaran yang sehat dan perwakilan masyarakat.
Yosua mengingatkan pada semua pihak yang hadir agar dapat bersinergi untuk mewujudkan penyiaran yang berkualitas.
“KPI terutama KPID Jatim berkomitmen penuh untuk meningkatkan kualitas siaran sinetron di Indonesia sehingga siaran sinetron tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik,” cetus Yosua.
Begitu juga Nuning Rodiyah, yang mengungkapkan bahwa terjadi pergeseran medium untuk menonton program siaran. Menurutnya hal tersebut menjadi tantangan kreatifitas bagi lembaga penyiaran.
“Untuk menghadapi tantangan di era digital ini, generasi muda sebagai generasi produktif harus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas penyiaran. Diharapkan, melalui seminar FMPP ini masyarakat terutama generasi muda dapat menjadi agen pengawasan partisipatif. Harap Nuning.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuwangi, Mujiono, yang hadir dalam acara tersebut juga mengatakan bahwa generasi muda rentan terpapar dampak negatif dari siaran yang tidak bermutu.
Ia menekankan perlu adanya kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, masyarakat dan juga KPI Pusat dan KPI Daerah Jawa Timur untuk membentuk siaran yang berkualitas.
“FMPP ini bisa menjadi jembatan bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk memberikan kritik dan saran kepada KPI Pusat maupun KPID Jawa Timur. Sehingga dapat mendukung terbentuknya program siaran berkualitas,” tegas Mujiono.
Ditempat yang sama, Ketua KPI Pusat, Ubaidillah menjelaskan, generasi muda memiliki tanggung jawab dalam proses pertumbuhan penyiaran yang baik, karena pengawasan penyiaran tidak hanya menjadi tanggung jawab KPI Pusat atau Jawa Timur saja, tapi juga tanggung jawab bersama.
“Pengawasan penyiaran adalah tanggung jawab kita bersama, termasuk generasi muda,” tandasnya.
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas memberikan apresiasi atas terselenggaranya Seminar FMPP.
Menurut Anas, bahwa kolaborasi harus dilakukan untuk menciptakan program siaran yang relevan dengan perkembangan zaman.
“Di era digital, tantangan penyiaran semakin kompleks, baik dari sisi teknologi dan regulasi. Mari bersama-sama menjaga kualitas penyiaran demi kemajuan bangsa,” kata Azwar Anas.