SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Ditresnarkoba Polda Jatim menggelar sosialisasi Bahaya Penggunaan Narkoba dengan mengundang beberapa elemen masyarakat, seperti Hiperhu (Himpunan Pengusaha Rekreasi dan Hiburan Malam), Bonek, Bonita, para manajer perusahaan hiburan malam, Asperindo, PSHT, PSH Winongo, Modeling, Duta Narkoba dan beberapa stake holder lainnya, di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Rabu (14/9/2022).
“Kita berharap dengan sosialisasi terus menerus akan bahaya narkoba di masyarakat dapat membantu mengurangi peredaran dan penggunaan narkoba di Jawa Timur,” tegas Direktur Ditresnarkoba Polda Jatim Kombes Pol Arie Ardian usai memaparkan kondisi dan peta perjalanan sampai peredaran narkoba yang selama ini terjadi di Indonesia.
Polda Jatim tahun ini meraih prestasi bagus dengan menempati ranking pertama penangkapan pelanggaran narkoba, baik itu pengguna, pengedar, bandar sampai produsen, namun soal jumlah tangkapan wilayah Sumatera lebih banyak karena jalur dari luar negeri, Malaysia, Thailand, Laos, selalu lewat Perairan Sumatera.
“Kalau jumlah barang tangkapan tentu daerah Sumatera, terutama Sumatera Utara yang paling besar karena jalurnya memang disana jika melalui laut,” tandas perwira tiga melati di pundak itu.
Kombes Pol Arie Ardian bahkan dalam paparannya menunjukkan jalur-jalur peredaran narkoba di Asia Tenggara yang kemudian masuk Indonesia, yang bisa melalui darat, laut maupun udara.
“Makanya dalam sosialisasi ini kami juga mengundang Asperindo (Asosiasi Perusahaan Ekspidisi Indonesia) agar bisa membantu menjadi mata telinga dan mendeteksi awal keberadaan peredaran narkoba. Peredaran narkoba tentu menggunakan ekspidisi, bisa darat, laut maupun udara meskipun kalau udara sedikit lebih sulit. Tetapi tetap ada dan terjadi,” katanya.
Dalam acara tersebut, Ditresnarkoba Polda Jatim juga mengundang perguruan pencak silat, yakni PSHT dan PSH Winongo yang anggotanya diharapkan turut membantu kepolisian jika ada keberadaan narkoba. “Kita berharap semua lapisan masyarakat ikut berpartisipasi memerangi peredaran narkoba,” tegasnya.
Sementara Ketua Hiperhu (Himpunan Pengusaha Hiburan Malam), George Hadiwiyanto, menegaskan, sosialisasi bahaya narkoba ini harus sering dilaksanakan agar masyarakat luas lebih waspada dan menghindari akan bahaya barang haram ini.
“Kegiatan yang digelar Ditresnarkoba ini sangat bagus dan kalau mungkin harus lebih sering dilakukan ke masyarakat agar lebih tertanam dalam benak dan pikiran, terutama generasai muda yang merupakan generasi penerus bangsa,” ujarnya. (joe)