HeadlineJatim

LP2BN Peringati Kirab Tumpeng Agung Ke XII

Share Berita:

BLITAR, PEWARTAPOS.COM – Lembaga Pelindung dan Pelestari Budaya Nusantara (LP2BN) menggelar Kirab Tumpeng Agung Nusantara yang ke XII di Candi Palah atau umum di sebut Candi Penataran. Selasa, 27/06/2023

Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Kusnadi menyerahkan langsung Gunungan Sewu Kepada Romo Pinandito Lukmin di pintu masuk Candi Palah Penataran sebagai simbol memperingati hari peresmian ke XII.

Lebih lanjut, Romo Pinandhito Lokmin yang memimpin ritual tersebut menerangkan,”Sudah menjadi adat istiadat kita, disetiap hajatan besar seperti Tumpeng Agung Nusantara dari LP2BN
sebagai Budayawan atau Spiritualis,”terangnya

Dijelaskan Romo Lukmin, rangkaian kegiatan Tumpeng Agung Nusantara Gotong Royong ke-12 ini dimulai dari kegiatan Mendhak Tirta untuk acara Jamasan. Panitia juga berdoa secara khusus agar semua rangkaian kegiatan hingga puncak acara Gelar Upacara Adat Tumpeng Agung Nusantara berjalan lancar. Sehingga, dapat Pangestu dari Ruh Suci Leluhur.

“Jadi sebelum Gunungan Tumpeng di arak menuju ke Komplek Candi Palah Penataran, di lakukan ritual khusus berupa ujub (permohonan) kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” jelasnya

Ditempat yang sama, Ketua LP2BN Aris Sugito mengatakan, bahwa dalam rangkaian Kirab Tumpeng Agung itu, LP2BN akan menggelar beberapa kegiatan seperti, Festival Barong, Jaranan dan Lomba Kebaya Nusantara 2023 dengan hadiah Piala DPRD Tingkat 1 (satu) Provinsi Jawa Timur.

“Dengan adanya kegiatan Festival ini kedepan bisa menjadi ajang silaturrahim bagi seniman dan pecinta seni Barong se Jatim,”katanya

Ki Aris menjelaskan, LP2BN juga akan menggelar sarasehan budaya seni jaranan, simobarong dan nogobarong, pameran produk UMKM serta penyerahan Uluk Mahkota Rama yang akan diberikan kepada Bapak Budaya.

“Uluk Mahkota Rama itu simbol dari ajaran Hasta Brata untuk para pemimpin bangsa. Mudah-mudahan Pak Ganjar Pranowo bisa hadir karena beliau juga akan kami undang,” paparnya

LP2BN akan mengambil tema Kirab Tumpeng Agung ke XII Kumambange Watu Item Sileme Perahu Gabus. Harapannya, agar hal hal berbobot (berkualitas) segera muncul ke permukaan dan hal hal yang ringan (abu-abu) segera ditenggelamkan. Kirab digelar untuk memperingati hari peresmian Candi Penataran Blitar.

“Rincinya silahkan ditafsirkan masing-masing. Tapi pada intinya batu kali yang hitam dan berat bisa terapung (kumambang) dan gabus (spon) yang ringan justru tenggelam (silem) di air, itulah sanepannya (peribahasa),” jelasnya

Dengan memohon semoga kedepanya Indonesia tetap menjadi bangsa yang gemah riah lohjinawi damai sentosa selamanya. Setelah ujub (permohonan) selesai tumpeng Agung di arak menuju Candi Penataran. Dengan di iringi oleh para budayawan, pecalang, dan Para Seniman Blitar (Pasintar).

Diakhir acara, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blitar, Izul Marom dalam sambutannya menguraikan tentang peranan Blitar bagi Nusantara.

“Di Blitar diperabukan Raden Wijaya sang pendiri Majapahit sebagai proklamator Nusantara. Disini juga dimakamkan Bung Karno sang proklamator kemerdekaan Indonesia,” pungkasnya

Beliau juga mengupas betapa suasana kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Blitar sangat luar biasa. Sehingga patut dijadikan contoh bagi daerah lain. (dik)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close