PERHELATAN Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024 memang belum bisa menandingi gaung Gibran Rakabumi Raka yang menjadi pendamping Prabowo Subiyanto menjadi calon Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029, tetapi Khofifah Indar Parawansa (KIP), nampak sudah mulai memberikan sinyal-sinyal melalui aktifitasnya, untuk kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024.
Melihat rekam jejak alumnus FISIP Universitas Airlangga yang kini juga Ketua Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA-UA) itu, posisi Khofifah dalam Pilgub 2024 nanti sepertinya sebelas dua belas dengan ketika Presiden Joko Widodo mencalonkan diri sebagai presiden untuk periode kedua, 2019-2024. Telah menguasai ‘medan pertempuran’.
Dengan tanpa memperkecil atau meremehkan peran lawan-lawan yang akan muncul dalam Pilgub 2024 nanti, berpasangan dengan siapapun, wanita kelahiran 19 Mei 1965 itu, berpeluang besar menang tanpa perlu menghitung-hitung peta politik yang terlalu rumit dan ruwet.
Yang perlu diperhitungkan Khofifah dalam Pilgub 2024 ke depan justru bagaimana hasil evaluasi ketika menjadi Gubernur Jawa Timur Periode 2019-2024. Kekurangan dan kelebihan, melalui analisa SWOT (Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman), akan cukup membantu dan mempermudah langkah KIP untuk dapat terpilih kembali sebagai gubernur wanita periode kedua di Bumi Mojopahit dan meraih prestasi yang lebih moncer dari yang sudah.
Ini karena selama lima tahun kepemimpinan Khofifah cukup bagus dalam menjalin komunikasi politik dengan stakeholder dan partai-partai yang kemungkinan juga akan lebih memilih Khofifah untuk menjadi jagonya di Pemilihan Gubernur 2024. Dengan hitungan karena peluang menang lebih besar.
Menurut penulis, pilihan yang cocok untuk lebih melesatkan prestasi Khofifah Indar Parawansa dalam menjalankan nahkoda Pemerintahan Provinsi Jatim Periode 2024-2029 adalah Lutfil Hakim, yang saat ini menjabat Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Timur.
Sebagai alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari Universitas Negeri Jember, Lutfil Hakim, yang biasa dipanggil Pak Item itu, memiliki pengalaman dan jaringan yang cukup bagus, baik di tingkat pusat maupun di daerah.
Ditunjang dengan pengalamannya sebagai wartawan ekonomi yang cukup lama, bapak tiga anak itu memiliki link yang cukup banyak dengan pengambil kebijakan, pembuat kebijakan, maupun pemainnya, terutama bidang ekonomi dan politik di negeri ini.
Item juga mempunyai jaringan yang cukup luas, sehingga akan memperingan tugas-tugas Khofifah untuk dapat lebih mengakselerasi pembangunan, terutama sector ekonomi untuk membawa kemakmuran dan kesejahteran 42 juta jiwa penduduk Jatim. Item akan mampu menjadi kreator, motor, motivator dan stabilator yang mampu membuat lompatan, bukan lagi hanya terobosan untuk pembangunan Jawa Timur.
Dari sisi lain, pengalaman menghadapi birokrasi juga tak diragukan lagi dengan pengalaman jabatan yang diemban sebagai Komisaris Utama BUMD milik Pemprov Jawa Timur. Pria yang penampilannya humble itu akan mudah untuk mengatasi kekakuan dan kebuntuhan komunikasi yang selama ini dirasakan terjadi di kepimpinan Khofifah. (*)