Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi RSV-P, Pembangkit Listrik dari Getaran Mekanik Roda Kendaraan
SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Tim Inovasi “Mahatma Gandhi” dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengembangkan inovasi pembangkit listrik bernama Road Speed Bump’s Vibration Power Plan (RSV-P). Pembangkit listrik ini berasal dari getaran mekanik hasil kontak antara pita penggaduh dengan roda kendaraan yang melintas yang kemudian dikonversi menjadi energi listrik.
Menurut Djody Rizqy Rahman dan Tiffany Rachmania Darmawan dari Departemen Teknik Instrumentasi serta Muhamad Kholiq Iqbal dari Departemen Teknik Elektro Otomasi, pengembangan ini dilatarbelakangi oleh semakin menipisnya pasokan sumber daya alam tak terbarukan untuk pembangkit listrik di Indonesia.
“ Ide konversi ini pernah diteliti sebelumnya. Penelitian terdahulu menggunakan polisi tidur, sedangkan inovasi yang dikembangkan kali ini memanfaatkan pita penggaduh yang biasanya ada di jalanan padat kendaraan seperti di jalan raya, jalan tol, dan masih banyak lagi,” ujar Djody Rizqy Rahman, Ketua Tim Mahatma Gandhi pada Rabu (11/05/22).
Selain itu, menurut Djody, pemanfaatan pita penggaduh ini membuat kontak antara kendaraan dengan jalan semakin besar sehingga energi mekanik yang dapat ditangkap oleh sensor piezoelectric juga semakin banyak.
“Pita gundukan ini punya lebih dari satu gundukan jadi kontak dengan kendaraannya semakin banyak,” imbuhnya.
Tak sebatas perbedaan media kontak, pengembangan ini juga dibekali dengan mikrokontroler ESP8266 yang memungkinkan alat terhubung dengan perangkat seluler melalui teknologi wi-fi. Pengguna dapat menggunakan aplikasi berbasis Internet of Things (IoT) yaitu Blynk untuk mengatur komponen alatnya, seperti arduino dan node MCU.
Dalam proses konversi energi mekanik ke listrik, RSV-P menggunakan sensor piezoelectric. Energi listrik yang telah dikonversi selanjutnya dialirkan ke modul op-amp yang berfungsi untuk menguatkan jumlah tegangannya. Tegangan yang dihasilkan oleh alat ini berbanding lurus dengan kecepatan, massa, dan kepadatan kendaraan yang melintasi pita penggaduh.
Energi listrik yang telah dikuatkan oleh modul op-amp tersebut dialirkan ke modul charger untuk disimpan pada penyimpanan energi. Selain dialirkan ke penyimpanan energi, sinyal yang dihasilkan juga akan dialirkan ke sensor piezoelectric agar sinyal dapat diproses oleh mikrokontroler untuk ditampilkan di layar LCD dan pengguna dapat mengetahui besar tegangan yang dihasilkan.
Prototipe RSV-P menggunakan lima pita penggaduh dan empat sensor piezoelectric pada tiap pita penggaduh yang dirangkai secara seri paralel. Saat diuji coba dengan menggunakan massa kendaraan 186 kilogram dan kecepatan 10 kilometer per jam, tegangan listrik yang dapat dihasilkan bisa mencapai 15,01 volt.
“ Untuk tahap pengembangan selanjutnya, ketahanan alat akan ditingkatkan sehingga dapat memenuhi standart dan dapat dikatakan layak untuk diaplikasikan di jalan raya maupun tol, dans aya berhadap inovasi ini dapat segera diaplikasikan pada jalan raya untuk memberikan sumber energi listrik alternatif bagi lampu penerangan jalan,” pungkas Djody.(iz)