Mahasiswa UGM Berkesempatan Belajar Di Boston University Melalui Program MBKB Kemendikbudristek
JAKARTA, SKO.COM – Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menggelar program Bincang Kampus Merdeka pada Rabu (17/11/21) secara virtual. Dalam program ini Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengajak delapan orang perwakilan mahasiswa untuk berdiskusi tentang bagaimana menjaga dan membangun Indonesia melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Dalam sambutannya, Nadiem menyampaikan harapan bagi para mahasiswa untuk terus semanga dalam mengikuti program Kampus Merdeka agar kedepannya para mahasiswa ini dapat berkontribusi dalam pengembangan masa depan Indonesia.
“Saya mau dengar cerita dari adik-adik yang ada di sini, saya ingin adik-adik semangat mengikuti program kampus merdeka serta bisa berkontribusi dalam pengembangan peran adik-adik di masa depan Indonesia,” ujar Menteri Nadiem Anwar Makarim.
Dewi Fortuna, mahasiswi Universitas Bina Nusantara menyampaikan pengalaman yang didapatkannya selama mengikuti magang bersertifikat di Traveloka Indonesia . Dewi menuturkan dirinya merasa sangat senang berkesempatan magang sebagai analis data.
“Banyak banget yang saya dapatkan dari program ini, bukan hanya teknikal tapi juga soft skill dan tantangan dimana saya harus beradaptasi dengan teknologi baru secara cepat. Terima kasih Mas Menteri, semoga program ini akan terus ada untuk ke depannya,” jelasnya dengan antusias.
Kemudian Septiya, mahasiswi Universitas Lampung pada kesempatan ini dapat mengikuti program kampus mengajar angkatan kedua menceritakan kesempatannya dalam membantu guru di SD Negeri 5 Kota Alam, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.
“Terima kasih Mas Menteri, program ini sangat memberi dampak baik bagi kami. Awalnya kami berpikir bahwa mengajar di kelas itu terlihat mudah, namun setelah saya merasakan ternyata tidak semudah seperti yang dibayangkan,” ujarnya.
Menanggapi cerita tersebut, Mendikbud menuturkan bahwa tujuan utama dari program Kampus Mengajar adalah untuk membantu para guru di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah terluar dalam meningkatkan literasi dan numerasi peserta didik yang mengalami ketertinggalan akibat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang terjadi salama masa pandemic covid-19 ini.
Mahasiswa selanjutnya ada Fahri, mahasiswa jurusan teknik mesin UGM juga berbagi pengalaman kepada Mendikbudristek dalam mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Fahri mengaku melalui program ini dirinya mendapatkan kesempatan untuk belajar di Boston University, Amerika Serikat.
“Saya mendapatkan banyak sekali ilmu dan pengalaman. Ini menjadi pengingat saya bahwa selain menjadi masyarakat Indonesia, saya dan teman-teman juga bagian dari masyarakat global yang luas dan beragam. Terima kasih mas Menteri atas kesempatan yang diberikan ke saya,” ucapnya.
Menutup perbincangan, Menteri Nadiem menyampaikan kepada para mahasiswa peserta program MBKM agar tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan.
“Tidak ada prestasi tanpa resiko, jadi selama masih muda ambillah resiko itu. Jangan menghindari hal-hal yang paling menantang dan selalu punya otak yang berpikir kritis serta punya percaya diri bahwa kita bisa pelajari apapun. Kita bisa melakukan apapun kalau kita tekuni, dan yakini diri bahwa dunia yang penuh dengan perubahan ini juga menyediakan kesempatan yang begitu besar,” pungkasnya.