HeadlineOlahraga

Media Harus Kawal dan Cermati Tragedi Kanjuruhan

Share Berita:

SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur meminta semua media untuk mengawal Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 penonton sepakbola di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022), usai pertandingan Arema vs Persebaya pada pertandingan lanjutan Liga 1.

“Pers nasional perlu mengawal keputusan Presiden yang telah menginstruksikan Tim Independent untuk mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan,” ucap Ketua PWI Jawa Timur, Lutfil Hakim, saat ditemui awak media, Kamis (6/10/2022).

Menurut Lutfil, keputusan Presiden Joko Widodo mendesak Tim Independen Pencari Fakta agar segera melakukan investigasi secara menyeluruh mencari penyebab Tragedi Kanjuruhan sangat tepat.

“Beliau (Presiden Joko Widodo) mendesak agar Tragedi Kanjuruhan itu diusut tuntas secepatnya dan tanpa ada yang ditutup-tutupi, itu sangat tepat. Nah, pers nasional harus mengawal kerja Tim ini,” tegas Lutfil.

Untuk itu, lanjut Lutfil, meminta semua media untuk terus mengawal tragedi yang mengakibatkan 131 orang meninggal dunia sia-sia itu. “Saya minta semua media untuk terus mengawal kerja Tim Pencari Fakta sampai tuntas,” tandasnya.

Sementara mantan striker Timnas era 70-an, Risdianto, menanggapi Tragedi Kanjuruhan mengaku sangat prihatin dengan peristiwa memilukan itu. “Saya sebagai orang bola sedih. Kalau melihat di televisi dan video-video yang beredar. Perlu ada evaluasi penyelenggaraan pertandingan sepakbola di Indonesia,” katanya kalem.

Tidak hanya sistem pengamanannya, dalam hal ini aparat keamanan yang harus memperbaharui dan memperbaiki SOP pengamanan pertandingan sepak bola, tetapi juga penyelenggara pertandingan sepakbolanya. Karena penonton itu melihat pertandingan sepakbola karena suka dan sebagai hiburan. “Kalau masuknya di tiketkan semestinya ada asuransi penonton dan seluruh komponen lainnya,” tukas pemain asli Pasuruan itu.

“Kalau nonton pertandingan sepakbola bisa tertib dan aman seperti nonton pertandingan bola basket atau olahraga yang lain, bukan tidak mungkin penggemar sepakbola akan senang hadir di stadion meski harga tiket semahal apapun,” tambahnya seraya menceritakan pengalamannya ketika menjadi pelatih Persegres Gresik, usai pertandingan melawan Persema, timnya harus masuk kendaraan rantis polisi untuk pulang ke mes karena ada amuk suporter di Stadion Petrokimia tetapi tidak sampai ada korban jiwa. (joe)


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close