JAKARTA, PEWARTAPOS.COM – Tidak banyak yang tahu ternyata Komandan Korps Brigade Mobil (Dankor Brimob), Komisaris Jenderal Polisi Drs. Imam Widodo, M.Han, ternyata juga anggota Keluarga Silat Nasional (Kelatnas) Indonesia Perisai Diri (PD). Hal itu diketahui ketika Ketua Umum Kelatnas PD, Prof. Dr. Ir. Dwi Soetjipto, M.M, bersama rombongan, melakukan silaturahmi di Markas Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (9/1/2025).
“Sejak kecil saya memang senang budaya dan olahraga bela diri. Saya belajar PD mulai SD di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang dan terus hingga lulus SMAN 1 Lawang (dulu namanya SMPP), tingkatan terakhir Biru Merah,” terang Imam Widodo ketika memperkenalkan diri.
Menurut jenderal dengan tiga bintang di pundak itu, pencak silat merupakan budaya asli Bangsa Indonesia, sebenarnya cukup kompleks dalam membentuk watak dan karakter manusia karena mengandung empat aspek, yakni aspek mental spiritual, aspek seni budaya, aspek bela diri, dan aspek olahraga.
“Ketika berhasil masuk Akabri saya latihan sendiri dengan bekal teknik yang saya dapat selama ikut PD, ditambah dari pelatihan bela diri yang diajarkan di institusi. Selain ikut pencak silat PD, ketika SMA juga mengikuti ekstrakurikuler karawitan. Inilah yang banyak membentuk karakter diri saya dalam menjalani kehidupan dan karier sebagai polisi. Selain tentu saja didikan dari kedua orang tua saya tercinta,” ujar pria yang selalu tampil humble itu.
Bapak dua orang anak itu pun berpesan agar generasi muda Bangsa Indonesia, mencintai budaya Indonesia, termasuk pencak silat sebagai warisan nenek moyang. “Menurut saya olahraga warisan leluhur kita tidak kalah dengan bela diri asing, bahkan lebih lengkap karena ada unsur spiritual dan seni disamping olahraga dan bela diri,” tandasnya.
Untuk itu kepada Pengurus Pusat Kelatnas PD, Imam berpesan jangan sampai putus untuk terus melestarikan pencak silat. “Karena disitu mampu membentuk jati diri Bangsa Indonesia, membentuk manusia yang penuh sopan santun, tangguh dan trengginas, serta selalu dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa. Saya kira ini juga sesuai dengan Asta Cita yang dicanangkan Bapak Presiden Prabowo Subianto,” tandasnya.
Imam pun gayeng dan antusias berbicara soal teknik PD, mulai pertarungan versi IPSI, kerapian teknik sampai teknik serang hindar. “Dasar bela diri itu adalah teknik serang hindar dan itu sangat indah dilihat. Serang hindar membentuk refleks kita terasah, ketajaman rasa, kecepatan mengambil keputusan menghindar atau menyerang terlatih,” ujarnya.
Sementara Ketum Kelatnas PD, Dwi Soetjipto, mengaku, sangat senang bisa bersilaturahmi dengan Komandan Brimob yang memiliki wawasan luas tentang bela diri dan utamanya juga keluarga Perisai Diri. “Kami Pengurus Pusat Perisai Diri sangat senang bisa bertemu dengan keluarga PD dan kami akan terus merajut dan merekatkan kekeluargaan PD dan mengembangkan serta melestarikan budaya bangsa kita,” tandas mantan Kepala SKK Migas itu.
Mantan Dirut Semen Indonesia dan Dirut Pertamina pun berharap seluruh anggota Kelatnas Perisai Diri untuk bersama-sama membangun bangsa, melalui budaya pencak silat. “Saya kagum dengan Mas Imam Widodo, disela kesibukannya menjaga keamanan bangsa dan negara masih memperhatikan teknik Perisai Diri serang hindar,” tandasnya.
Diskusi tentang teknik, membuat waktu berjalan tanpa terasa hingga sampailah adzan magrib, dimana Dwi Soetjipto mohon diri untuk menjalankan buka puasa Senin-Kamis. “Mohon jika ada waktu akan kita lanjutkan sharing ilmu ini untuk kemajuan PD dan pencak silat pada umumnya agar olahraga budaya bangsa ini mencapai prestasi dunia,” ujar Dwi berpamit. (joe)