Mendikbudristek Resmi Tutup Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1
JAKARTA, SKO.COM – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, secara resmi menutup Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1, Rabu (15/09/21). Dalam sambutannya, Menteri Nadiem menyampaikan bahwa hari ini adalah momentum bersejarah bagi dunia pendidikan karena kini Indonesia sudah memiliki Guru Penggerak.
Perlu diktehaui bahwa pelaksanaan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1 telah berjalan sejak Oktober 2021 dan selesai pada hari Sabtu, 28 Agustus 2021.
“Saya ucapkan selamat kepada Ibu dan Bapak atas keberhasilannya menjadi Guru Penggerak. Dengan ini secara resmi saya tutup program pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1. Mari kita semua terus semangat menjadi peminpin dan penggerak Merdeka Belajar,”ungkap Nadiem dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Mendikbudristek menyampaikan bahwa setiap bertemu dengan Guru Penggerak di berbagai wilayah Indonesia, selalu ada benang merah yang sama. Kesimpulannya, ada keresahan dan keinginan besar dalam diri para guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi peserta didik. Menteri Nadiem berharap para Guru Penggerak Angkatan 1 dapat membentuk komunitas di daerahnya masing-masing.
“Kuncinya ada di komunitas. Anda akan menemukan kekuatan dalam kelompok, gotong royong, kolaborasi, dan koneksi dengan guru-guru penggerak lainnya. Komunitas ini yang menjadi rumah bagi Guru Penggerak untuk saling berdiskusi dan belajar dan berbagi inspirasi satu sama lain. Dengan begitu, para Guru Penggerak di Indonesia akan menjadi satu keluarga dengan satu tekad bersama, dalam mewujudkan cita-cita Merdeka Belajar,” jelasnya.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Iwan Syahril menginformasikan bahwa calon Guru Penggerak ada yang lulus dengan predikat amat baik sebesar 94,84%, predikat baik sebesar 4,33%, predikat cukup sebesar 0,58%, predikat sedang sebesar 0,12%, dan predikat kurang sebesar 0,12%.
“Calon Guru Penggerak yang lulus dengan berbagai predikat tersebut berjumlah 2.395 dan yang tidak lulus berjumlah 6 orang CGP. Selamat kepada yang telah lulus dari pendidikan Guru Penggerak,”ungkapnya.
Dirjen Iwan juga menyampaikan harapannya bahwa melalui Guru Penggerak, para guru diharapkan dapat terus menciptakan pembelajaran yang menumbuhkan semangat siswa, menguatkan mimpi mereka, membuat hari mereka bahagia dan berwarna, dan menuntun mereka untuk terus menjadi generasi pewaris bangsa yang membanggakan.
“Cerita dari Ibu/Bapak selalu menggugah hati saya, dan meyakinkan kepada saya dan kepada semua tim bahwa masa depan ekosistem Indonesia akan semakin baik dan cerah. Ini bukan akhir, tapi awal titik mula untuk memulai perjalanan menjadi penggerak perubahan pemimpin Indonesia,” lanjutnya.