Menkes Dorong Pemenuhan Dokter di Universitas Muhammadiyah Surabaya
JAKARTA, PEWARTAPOS.COM – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Universitas Muhammadiyah Surabaya memiliki potensi dan peran yang sangat penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Menkes Budi saat menghadiri acara peresmian At Ta’awun Tower dan ground breaking Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/3/2024).
Universitas yang dimiliki oleh Muhammadiyah mengelola 171 program studi, 13 fakultas kedokteran (FK), dan 125 RS. Menkes Budi mengatakan ini sangat membantu Kemenkes dalam mendukung peningkatan layanan kesehatan.
“Terutama pemenuhan jumlah dokter dan dokter spesialis. Cuma FK-nya baru 13. Jadi, kalau bisa ditambah. Saya sangat mendukung Muhammadiyah dan Aisyah untuk menambah FK,” kata Menkes Budi melalui keterangan resminya Minggu (10/3/2023).
Lanjutnya, sesuai standar WHO, rasio dokter dan pasien adalah 1 dokter untuk 1.000 pasien, sedangkan Indonesia hanya memiliki 150 ribu-an dokter. Jumlah itu masih sangat kurang, khususnya untuk dokter spesialis.
Menkes Budi berpesan kepada seluruh dokter dan rektor universitas milik Muhammadiyah bahwa ilmu kedokteran di luar negeri bukan sekedar ilmu kedokteran, melainkan sekolah medis (medical school).
Universitas Muhammadiyah dengan FK baru harus mengembangkan diri agar menjadi FK masa depan yang tidak hanya mencakup ilmu kedokteran tetapi juga artificial intelligence, biomolekuler, biokimia, dan bioinformatika.
“Dengan demikian, masa depan kesehatan Indonesia akan lebih baik dan bangsa kita bisa menjadi bangsa maju pada 2030 berkat Muhammadiyah,” kata Menkes Budi.
Wali Kota Surabaya Eko Cahyadi mengucapkan terima kasih karena Universitas Muhammadiyah Surabaya terus berjibaku dan membantu Pemerintah Kota Surabaya untuk menciptakan kebaikan-kebaikan di Surabaya.
“Insya Allah saya yakin dengan berdirinya gedung At Ta’awun 23 lantai dan RSGM Muhammadiyah ini, orang Surabaya memiliki lebih banyak pilihan ketika akan masuk ke perguruan tinggi memiliki pilihan-pilihan yang banyak ketika akan menuju ke rumah sakit,” kata Eko.(bur)