Menkominfo : Semangat Boedi Oetomo Relevan untuk Kontekstualisasi Kehidupan Berbangsa Saat Ini
JAKARTA, PEWARTAPOS.COM – Semangat peringatan Hari Kebangkitan Nasional masih sangat relevan untuk kehidupan bangsa Indonesia saat ini. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, pada sambutannya dalam Upacara Peringatan ke-114 Hari Kebangkitan Nasional di halaman Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (20/05/22). .
“ Di usia peringatan ke-114 tahun ini, semangat dan cita-cita kebangkitan nasional sejalan dengan Presidensi G20 Indonesia. Semangat Boedi Oetomo masih relevan untuk kita kontekstualisasikan pada kehidupan berbangsa saat ini. Semangat cita-cita kebangkitan nasional tersebut sejalan dengan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang tahun ini dipimpin oleh Indonesia,” ujarnya.
Upacara peringatan ke-11 Harkitnas di Kantor Kominfo juga dihadiri Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Usman Kansong; Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan, Direktur LAIP Ditjen Aptika, Bambang Dwi Anggono; Sekretaris Ditjen IKP, Sumiati; Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi, Imam Soewandi; serta Kepala Biro Umum, Sensilaus Dore.
Menurut Menkominfo, hari lahir perkumpulan Boedi Oetomo ditetapkan Presiden Soekarno pada tanggal 20 Mei 1948 sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia. Penetapan itu merupakan upaya pemimpin bangsa dalam mencegah ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan bangsa.
“Kita telaah sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Di masa itu, terdapat ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa. Kelahiran Boedi Oetomo mempelopori terciptanya organisasi pergerakan di masa selanjutnya seperti Indische Partij, Perhimpunan Indonesia dan Muhammadiyah,” jelasnya.
Menteri Johnny menyatakan semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa. Organisasi Boedi Oetomo menyatukan pergerakan di Indonesia dari yang bersifat kedaerahan menjadi nasional dengan tujuan untuk menjamin kehidupan sebagai bangasa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan, pengajaran dan kebudayaan.
“ Bahkan, Boedi Oetomo telah meletakkan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia,” paparnya.
Menurut Menkominfo, semangat cita-cita kebangkitan nasional tersebut sejalan dengan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang tahun ini dipimpin oleh Indonesia.
“Pada Presidensi G20 tahun ini, Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”, dengan tujuan dapat memberikan spirit baru dalam mewujudkan tatanan dunia yang dapat memberikan kesejahteraan dan kemakmuran yang inklusif, serta menjamin keberlanjutan kehidupan di masa depan,” jelasnya.
Menteri Johnny menyatakan pertemuan G20 yang dipimpin oleh Indonesia tahun ini mengusung tiga isu prioritas, yaitu Arsitektur Kesehatan Global yang Inklusif, Transformasi berbasis Digital dan Transisi Energi Berkelanjutan.
“Di tengah momentum penanganan nasional COVID-19 yang makin membaik dan Presidensi G20 Indonesia, hendaknya kita dapat memaknai semangat pantang menyerah Dr. Sutomo ini sebagai tonggak kebangkitan dari pandemi COVID-19 juga krisis multidimensi yang sedang melanda dunia. Dari Indonesia, Dunia Pulih Bersama. Ayo Bangkit Lebih Kuat!!”, tandas Menkominfo.(iz)