Uncategorized

Mensos Gandeng ITS Pertajam Rencana Aksesibilitas Transportasi Papua

Share Berita:

PAPUA, SKO.COM – Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini dalam kunjungannya ke Papua, sekaligus rencana pemerintah mendorong pemberdayaan sosial dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) Papua. Mensos mendorong penguatan kerja sama perguruan tinggi, yakni Institut Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) dengan Universitas Cendrawasih (Uncen). 

Untuk mewujudkan rencana tersebut, Mensos bertemu Rektor Uncen Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST., MT. Pertemuan ini membicarakan rencana pengembangan pemberdayaan sosial, human development dan bantuan aksesibilitas transportasi di wilayah Papua.

Mensos Risma berkeyakinan, langkah awal meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Papua adalah dengan meningkatkan aksesibilitas. Jika aksesibilitas baik, maka akan mendorong penguatan aktivitas perekonomian yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat setempat.

Guna merealisasikan rencana tersebut, Risma menggandeng dosen-dosen ITS dalam mengembangkan alat transportasi air berupa perahu, dengan berkolaborasi dengan para sarjana di Uncen. Kerja sama ini tidak hanya dimaksudkan untuk memastikan terjadinya transfer of knowledge namun lebih jauh juga dengan memberdayakan masyarakat setempat. 

“Kita bisa saja membelikan perahu dari luar, tapi kalau seperti itu tidak akan ada transfer knowledge . Oleh karena itu kemudian saya sampaikan ke Rektor Uncen dan kemudian saya sampaikan ke ITS.  Alhamdulillah , keduanya siap membantu,” ujar Mensos Risma di Jayapura (03/10/21).

Mensos menjelaskan peran strategis alat transportasi air berupa perahu. Kondisi geografis Papua yang banyak dilalui sungai menjadi modal memperkuat akses transportasi warga. Mensos berpendapat, perlu perahu yang bisa memuat barang dengan kapasitas besar agar distribusi barang ke masyarakat dapat dilakukan secara efisien.

“Saya punya konsep seperti ini. Perahu yang ingin dikembangkan awalnya didesain maksimal muatannya 200 kilogram. Lalu berikutnya maksimal satu ton dan saya nego jadi dua ton. Kalau kita bisa gunakan perahu seperti itu, kita bisa efisien agar harga barang terkendali. Masyarakat kan tidak mungkin sejahtera kalau harga barang-barang mahal,” kata Mensos.

Tidak hanya menyiapkan angkutan air, Kemensos juga berencana mengembangkan transportasi darat berupa sepeda motor dengan baterai yang sudah dibuat oleh ITS dengan nama “GESITS”. Bahkan nantinya tidak hanya sepeda motor, ITS juga akan membuatkan stasiun pengisian energi dengan menggunakan teknologi solar cell.

“Saya sempat berencana untuk mengembangkan mobil listrik, tapi banyak rintangannya seperti harus bikin jembatan dan lain-lain.  Maka dari itu yang paling masuk akal adalah mengembangkan motor. Namun motornya harus dimodifikasi untuk menyesuaikan medan. Dari situ aksesibilitas bisa kita jaga dengan bahan bakar listrik, agar tidak terpaku oleh BBM dan ekonomi bisa jalan.”

Tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas Provinsi Papua, Mensos juga menjelaskan pengembangkan alat transportasi ini sebagai kesempatan bagi mahasiswa yang terlibat untuk meningkatkan keilmuannya.

Usaha Kemensos ini tidak luput dari apresiasi tokoh agama setempat. Ketua Sinode Gereja Kristen Injil (GKI) Pdt. Andrikus Mofu, M.Th mengatakan alat-alat transportasi ini nantinya akan bermanfaat bagi rakyat Papua.


Share Berita:
Tags
Show More

Related Articles

Back to top button
Close
Close