Menyulap Popok Bekas Jadi Rupiah
Debby Fitriyani terus berkreasi membuat aneka tutup lampu dari popok bayi bekas di rumahnya
MALANG KOTA,SKO.COM – Deby Fitriyani, warga Jalan Ikan Piranha Atas Gang V, Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Blimbing berhasil menyulap bahan daur ulang menjadi barang bernilai jual tinggi.
Atas kreativitasnya, Deby memanfaatkan popok bayi bekas menjadi tempat lampu aneka warna sejak Januari 2020 lalu. Awalnya, perempuan berhijab ini merasa risih karena di sekitar rumahnya banyak popok bayi bekas berserakan dan mengganggu lingkungan.
Deby pun memutar otak dan mencari cara melalui internet bagaimana caranya agar sampah berupa popok bayi bekas tersebut tidak mengganggu dan bahkan bisa mendatangkan uang. Hingga akhirnya dia menemukan produk berupa berupa tempat lampu. Selain cara pembuatannya tidak begitu sulit, bahan pendukung yang dibutuhkannya juga mudah didapat, seperti botol, lem, pewarna, dan lempengan kayu.
Cara pembuatannya cukup mudah. Popok bekas yang sudah dibersihkan, dijemur, disambung menggunakan lem kemudian di pelintir-pelintir layaknya membuat tambang. Hasil pelintirannya lalu digulungkan pada botol bekas dan pada rangka berbentuk persegi yang terbuat dari kawat. Langkah berikutnya menyiapkan tatakan kayu yang dipasangi kabel dan saklar serta pewarnaan tempat lampu.
Untuk membuat satu tempat lampu ukuran kecil, menurut Deby, dibutuhkan waktu 2 hingga 3 hari. Satu lampu dihargai mulai Rp75 ribu hingga ratusan ribu rupiah, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan pembuatannya. Hasil karya kreatif Deby ini mayoritas diminati warga sekitar dan Malang Raya. Selain melalui sejumlah media sosial dia memasarkan produknya melalui acara pameran yang diadakan kelurahan dan di galeri yang ada di balai RW setempat.
Ke depan, Deby berkeinginan agar usaha lebih besar lagi, melakukan berbagai inovasi produk sehingga pemasarannya lebih luas lagi, serta berbagi ilmunya dengan kaum hawa lain di sekitar rumahnya. Dengan demikian, para ibu rumah tangga yang nyaris kesehariannya di rumah dapat menambah uang belanja atau uang jajan untuk anak-anaknya.
Kreativitas Deby ini mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Drs. Wahyu Setianto, MM. Menurutnya, saat ini dibutuhkan banyak kalangan yang kreatif dan peduli terhadap lingkungan, seperti yang dilakukan oleh ibu rumah tangga yang satu ini.
Menyulap sampah menjadi rupiah itu, imbuh Wahyu, sangat luar biasa dan tidak banyak yang mau melakukan hal-hal seperti ini. Pihak Diskopindag bersedia membantu apa yang menjadi kebutuhan ibu satu anak tersebut, seperti pendampingan atau pemasaran produknya. ( * )