Minim Kesadaran, Disdukcapil Sumenep Sebut 117 Lansia Belum Miliki KTP
SUMENEP, PEWARTAPOS.COM – Sebanyak 117 warga lanjut usia (Lansia) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tercatat masih belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Hal itu berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Sumenep. Angka tersebut melonjak lantaran minimnya kesadaran masyarakat terkait pentingnya KTP, terlebih para warga Lansia.
Menurut Kabid Pelayan dan Pendaftaran Penduduk Dispendukcapil Sumenep Wahasa, jumlah tersebut merupakan total keseluruhan dari wilayah Kota Keris ini baik daratan maupun kepulauan.
Sementara, usia para lansia yang masih belum melakukan perekaman KTP rata rata berusia di atas 60 tahun.
“Jumlah lansia yang masih belum memiliki KTP di Sumenep ada sebanyak 117 orang. Itu sudah termasuk daerah kepulauan juga,” kata Wahasa, Senin (12/12/2022).
Menurut dia, salah satu faktor utama yang menyebabkan para lansia tidak melakukan perekaman lantaran minimnya kesadaran terkait pentingnya memiliki KTP.
Menurutnya, hingga saat ini beberapa lansia masih beranggapan bahwa, KTP hanya digunakan untuk keperluan pergi ke luar kota.
“Biasanya orang-orang itu mengartikan KTP penggunaannya hanya sebatas saat mau ke luar. Ketika tidak ada keperluan ke arah itu, akhirnya mereka malas untuk mengurusnya,” katanya menjelaskan.
Wahasa menyebutkan, saat ini masyarakat dipandang perlu untuk memiliki KTP. Sebab, KTP merupakan dokumen penting untuk mengurus segala kebutuhan administrasi, termasuk penerimaan bantuan dari pemerintah.
Selain itu, Wahasa juga menyebutkan bahwa, faktor lain yang menyebabkan para lansia tidak memiliki KTP diakibatkan adanya kesehatan fisik yang tidak memadai. Sehingga tidak memungkinkan untuk mengunjungi perekaman KTP.
Guna mengatasi kondisi tersebut, Dispendukcapil Sumenep menghadirkan pelayanan Peduli Lansia dan Disabilitas Hadiri Sepenuh Hati (Pelita Hati). Sebagai salah satu upaya jemput bola, agar para lansia di Sumenep dapat memiliki KTP.
“Kita lakukan jemput bola, dengan program Pelita Hati. Kita datangi langsung ke rumah mereka, sehingga tidak perlu jauh-jauh ke kantor Dispendukcapil,” tambah Wahasa.
Selain itu, Wahasa berharap agar seluruh masyarakat turut aktif melaporkan ke Pemerintah Desa setempat, jika mengetahui adanya lansia yang masih belum memiliki KTP.
“Kepedulian masyarakat itu penting sekali. Khsusunya keluarga dekat dari lansia yang belum memiliki KTP,” tutupnya. (han).