Miski Pendemi Covid -19 Disbudpar Jatim Tetap Bisa Menggelar Sejumlah Festival Budaya
SURABAYA,PEWARTAPOS.COM – Seni, tradisi dan budaya di Jawa Timur perlu tetap hidup dan berkembang meski pandemi covid-19. Karena itu Pemprov Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) tetap bisa menggelar sejumlah festival budaya dan seni dengan protokol kesehatan yang ditetapkan gugus tugas Covid.
Seni budaya yang digelar diantaranya FGD Aktivasi Kesenian, Festival Budaya Jawa Timur Kawasan Agraris, Festival Kesenian Pesisir Utara Daring Tahun 2020 dan Festival Taruna Budaya yang digelar dua sesi (10-11 Desember dan 12-13 Desember 2020).
“Gelaran itu agar seni budaya tetap eksis,” kata Kadisbudpar Jatim, Sinarto, S.Kar, MM dalam amanat disampaikan Kepala Bidang Kebudayaan, Disbudpar Jatim, Suwondo, SE, MM pada pembukaan Festival Budaya Jawa Timur Kawasan Agraris.
“Tapi strategi adaptasi diperlukan di tengah masa pandemi ini dan menghasilkan sebuah kontraksi tatanan pergelaran yang baru sehingga kreativitas dan inovasi diperlukan,” tambahnya.
Selain secara ofline menghadirkan peserta dan pelaku seni dengan batasan peserta dan protokol kesehatan, juga daring dan streaming online youtube bisa disaksikan secara luas.
Seperti Festival Budaya Jawa Timur (Agraris) yang diikuti 16 Kabupaten/Kota di Jatim, rekaman potensi budaya masing-masing kabupaten/kota dapat disaksikan mulai tanggal 16 Desember 2020 di channel youtube “Bidang Kebudayaan Disbudpar Provinsi Jawa Timur” dan instagram “disbudparprovjatim”.
Demikian juga Festival Kesenian Pesisir Utara (FKPU) yang diikuti 14 (empat belas) kabupaten/kota yang berada di pesisir utara Jawa Timur dapat disaksikan mulai 17 November 2020 di channel youtube “Kebudayaan Jawa Timur” dan instagram “disbudparprovjatim”.
Sedangkan FGD Aktivasi Kesenian di Kabupaten Banyuwangi dan Taruna Budaya di Taman Candra Wilwatikta Pandaan Pasuruan dilakukan secara ofline menghadirkan peserta sesuai protokol kesehatan.
Taruna Budaya diikuti 50 peserta pemuda usia 16-25 tahun dari Bakorwil Madiun, Bojonegoro, Pamekasan dan Malang. (sa/yus)