SIDOARJO, PEWARTAPOS.COM – Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo, Munaqib mengatakan media memiliki peran penting dan strategis memperkenalkan berbagai informasi dan inovasi tentang BPJS kesehatan kepada masyarakat, terutama di Sidoarjo. Meliputi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta kemudahan akses dan layanan yang berada dalam aplikasi Mobile JKN.
“Selain itu juga program kesehatan di Sidoarjo, Universal Health Coverage (UHC) yang tujuannya sebagai jaminan kesehatan yang memastikan setiap warga memiliki akses yang terjangkau terhadap pelayanan kesehatan,” katanya dalam acara Media Gathering & Workshop BPJS Kesehatan Kantor Cabang Sidoarjo dengan tema Potret Satu Dekade Program JKN Perjalanan Membangun Indonesia Sehat di Sidoarjo, bertempat di Hotel Luminor (25/09/2024).
Terkait layanan kesehatan, Munaqib mendorong kepada rekan media untuk mengawal bersama-sama. Mungkin kita aman sudah tercaver JKN, artinya dari segi finansial kita sudah lagi tidak memikirkan biaya layanan kesehatan karena ada BPJS Kesehatan.
“Tapi pada kenyataannya. Ketika kita mengakses layanan kesehatan masih di suruh beli obat bayar (nebus) resep, dan bayar layanan lain-lain,” bebernya.
Oleh sebab itu, lanjut Munaqib, fungsi dari rekan-rekan media, penting bisa menginfokan ini bagi fasilitas kesehatan yang sudah kerja sama BPJS Kesehatan, masih berlaku seperti itu.
“Karena seharusnya ketika memang peserta JKN itu, ingat! sesuai prosedur dan haknya tidak boleh ditarik biaya,”tegas Munaqib.
Kemudian, menurut aturan Permenkes itu dimungkinkan peserta JKN itu naik kelas, kalau rawat inap. Karena kalau rawat jalan tidak ada naik kelas semuanya sama asalkan sesuai prosedur.
Hingga kini pentingnya sinergitas dan kolaborasi BPJS Kesehatan dengan berbagai pihak seperti Dinsos, Dispendukcapil, Dinkes, Pemdes, dan sejumlah lembaga pemerintahan. Dengan tujuan untuk mempermudah akses layanan JKN bagi seluruh penduduk Sidoarjo, termasuk mereka yang belum terdaftar di peserta JKN. Sedangkan, di Kabupaten Sidoarjo sudah masuk kategori UHC Non Cut Off (tidak ada pembatasan) artinya ketika mendaftar sekarang sudah langsung aktif sekarang.
“Tapi daerah kabupaten yang belum UHC Non Cut Of masih UHC Cut Of, artinya daftar sekarang, kalau peserta BPJS Kesehatan mandiri di bawah tanggal 25 maka aktifnya bulan depan, sekitar 14 hari baru aktif,” paparnya
Meski demikian, agar bisa UHC Non Cut Off persyaratan ada dua. Pertama, kepesertaannya harus di atas sembilan puluh persen dari total jumlah penduduk Sidoarjo sudah tercaver JKN. Kedua, angka keaktifan dari sembilan puluh persen itu minimal tujuh lima persen, kurang dari itu tidak bisa UHC Non Cut Off.
Oleh karena itu, lanjut Munaqib, peran media massa sangat strategis dalam menyampaikan informasi penting terkait layanan kesehatan yang disediakan oleh BPJS Kesehatan kepada masyarakat. Dengan adanya kerja sama ini, kami berharap masyarakat lebih memahami hak dan prosedur layanan JKN, terutama di Sidoarjo yang memiliki sekitar 2 juta penduduk dan 25 rumah sakit mitra. Juga mempererat kemitraan sekaligus memaparkan pencapaian serta tantangan yang dihadapi dalam mengelola Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di wilayah Sidoarjo. (zki)