Operasi Pasar Diburu Warga, Disdagrin Jombang Tambah Pasokan Beras
JOMBANG, PEWARTAPOS.COM – Operasi Pasar atau yang lebih populer oleh ibu -ibu rumah tangga dengan sebutan pasar murah yang dihelat Pemkab Jombang melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) di Pasar Ploso disambut antusias warga. Hanya dua jam dibuka, komoditas beras langsung ludes diburu warga, Senin (13/2/2023).
Antrean panjang warga yang hendak membeli sembako terpampang di depan Pasar Ploso. Mereka rela mengantre sejak sebelum Operasi Pasar dibuka pukul 08.30 WIB. Mayoritas ibu rumah tangga ini dengan sabar menunggu giliran.
Dari empat komoditas, mulai beras, minyak goreng, gula pasir dan tepung terigu, warga lebih banyak memburu beras. Terlihat wajah mereka begitu sumringah setelah sekian lama menunggu, dan langsung menenteng dua sak beras dengan berat 5 Kg.
Operasi Pasar yang dihelat Disdagrin Jombang ini merupakan kali ketiga dalam kurun waktu seminggu terakhir. Kali ini, sasarannya giliran pasar di utara Brantas. Selama Operasi Pasar berlangsung, dipantau para pegawai dan jajaran Forkopimcam setempat.
Kepala Disdagrin Jombang Suwignyo, melalui Kabid Sarana Perdagangan dan Barang Pokok Penting Yustinus Harris Eko Prasetijo mengatakan, tak ada perubahan komoditas yang dijual dalam Operasi Pasar kali ini. ”Masih sama, ada beras, minyak goreng, gula dan tepung terigu,” katanya.
Harga empat komoditas yang dijajakan juga sama seperti Operasi Pasar di Pasar Cukir Diwek dan Pasar Pon Jombang. Untuk beras medium harga Rp 8.700 per Kg, beras premium Rp 12.000 per Kg, gula pasir Rp 13.000 per Kg, tepung terigu Rp 12.000 per Kg, dan minyak goreng Rp 33.000 per 2 liter.
Berdasar evaluasi Operasi Pasar di dua pasar itu, pihaknya memutuskan untuk stok beras ditambah 1.000 Kg. ”Jadi hari ini (kemarin) jumlah beras yang dijual ditambah menjadi 3.000 Kg, dari yang semula di dua pasar (Pasar Cukir dan Pasar Pon) 2.000 Kg,” imbuhnya.
Penambahan itu dilakukan karena banyak pertimbangan. Salah satunya melihat antusiasme masyarakat memanfaatkan Operasi Pasar agar kebutuhan sembako bisa terpenuhi. ”Karena di sini juga masyarakat atau pembeli banyak, sehingga diputuskan ditambah. Termasuk hasil evaluasi di dua pasar kemarin,” ujar Harris.
Tak lebih dari dua jam menurut Harris, komoditas yang dijual khususnya beras ludes terjual. Meski tak ada syarat khusus, warga yang membeli dibatasi maksimal dua sak. ”Mereka membeli secara umum, hanya kita batasi khusus beras, maksimal beli dua sak atau 10 Kg,” tutur dia.
Dikatakan, salah satu tujuan dihelatnya Operasi Pasar selain menekan harga sembako yang sejak beberapa minggu terakhir naik, juga meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok. ”Jadi untuk sementara sampai di Pasar Ploso, tapi arahan ibu bupati (Mundjidah Wahab) kemarin kalau bisa dilanjutkan ke pasar-pasar lain,” lanjutnya.
Hingga saat ini belum bisa diputuskan apakah Operasi Pasar dilanjutkan atau berhenti sementara, karena masih menunggu koordinasi dengan berbagai pihak. Termasuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jombang bersama pihak penyuplai empat komoditas tersebut.
“Akan kita koordinasikan dengan bagian perekonomian juga bagaimana kelanjutannya, apakah cukup sampai di Pasar Ploso,” tuturnya.
Diharapkan, kali ketiga ini bisa berdampak signfikan pada fluktuasi harga bahan pokok. Terutama pada harga beras di pasaran.
”Harapan kami dengan kenaikan harga sembako terutama beras, Operasi Pasar ini bisa meringankan beban masyarakat, sekaligus mengendalikan harga di pasaran,” pungkasnya.
Disdagrin Jombang terus berupaya menekan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pangan. Utamanya harga beras yang terus meroket. Kegiatan Operasi Pasaer disambut positif masyarakat. Seperti pasar murah di Pasar Cukir Diwek, Kamis (9/2) dan di Pasar Pon Jombang, Jumat (10/2) lalu. (nik)