JEMBER, PEWARTAPOS.COM- Untuk meningkatkan kapasitas SDM pemandu wisata di desa wisata dalam memberikan pelayanan yang humanis dan professional kepada wisatawan di desa wisata, maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim menyelenggarakan Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Pemandu Wisata Di Desa Wisata Jatim Tahun 2023.
Kegiatan berlangsung tanggal 21 s/d 23 Juni 2023 di Hotel Grand Valonia JI. Tidar gg Valonia no. 1 Kab. Jember. “Juga untuk meningkatkan kompetensi SDM pemandu wisata di desa wisata baik secara wawasan, skill (kemampuan) & attitude (sikap),” ujar Hariyanto S.Sos, MM Ketua Panitia Penyelenggara yang juga Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Jatim.
Peserta berjumlah 50 (lima puluh orang pemandu wisata desa wisata yang tergabung dalam komunitas pokdarwis di wilayah desa wisata se lingkar ijen (Kab Bondowoso, Kab Situbondo, Kab Jember dan Kab Banyuwangi).
Adapun tujuan kegiatan ini adalah memberikan legalitas ijin operasional bagi pemandu wisata di desa wisata berupa lisensi pramuwisata. Memberikan pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki oleh tenagakerja melalui sertifikasi kompetensi. Dan meningkatkan kualitas dan daya saing tenagakerja pemandu wisata di desa wisata.
Pemandu yang Kompeten
Sementara itu Kadisbudpar Jatim DR Hudiyono M.Si dalam amanat tertulis pada kegiatan tersebut mengemukakan desa wisata adalah desa yang dijadikan tempat wisata karena daya tarik yang dimilikinya dan merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung, disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku.
Dikatakan, kita patut berbangga hati karena jawa timur memiliki jumlah desa wisata yang cukup banyak yaitu 596 desa wisata yang terdiri dari 1 desa wisata mandiri, 24 desa wisata maju, 83 desa wisata berkembang dan 488 desa wisata rintisan, dengan berkembang.
“Dan meningkatnya jumlah desa wisata maka diharapkan dapat memberikan: Manfaat ekonomi (pendapatan dan lapangan kerja); Manfaat sosial (peningkatan keterampilan masyarakat); Manfaat lingkungan (peningkatan infrastruktur , dan manfaat lainnya bagi masyarakat),” paparnya.
Saat ini masyarakat desa sudah sangat merasakan dampak positif dengan keberadaan desa wisata, untuk itu saya sangat berharap agar pertumbuhan desa wisata di Jawa Timur semakin meningkat jumlahnya dan masyarakat desa semakin bertambah tentang pariwisata.
“Dengan makin meningkatnya jumlah desa wisata di Jawa Timur, maka diperlukan seorang pemandu wisata yang memiliki kemampuan dan potensi yang dapat mendukung tugas dan aktifitasnya sebagai pemandu wisata didesa wisata tersebut,” ujarnya. (sif)