Pemasaran Produk IKM Belum Optimal, Kemenperin Lakukan Penguatan Kualitas dan Jejaring Ekspor
JAKARTA, PEWARTAPOS.COM – Pemasaran produk Industri Kecil Menengah (IKM) Indonesia di pasar ekspor dinilai masih belum optimal, padahal sektor ini dinilai mampu mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulisnya pada Senin (30/05/22).
“ IKM merupakan sektor yang dominan di tanah air, dengan jumlah sebanyak 4,4 juta unit usaha. Guna memacu daya saingnya, maka perlu disertai penguatan kualitas dan jejaring, sehingga IKM dapat berperan lebih besar sebagai bagian dari rantai pasok industri besar dan meningkatkan ekspor yang merupakan komponen utama penerimaan devisa negara untuk menunjang perekonomian nasional,” ujar Menperin.
Menperin menjelaskan, tantangan yang dihadapi para pelaku IKM nasional diantaranya adalah terkait informasi, pembiayaan, efisiensi proses produksi hingga masalah distribusi. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka para IKM perlu untuk mendapatkan pengetahuan dan kemampuan untuk mengurusui regulasi dokumen ekspor.
“Mereka perlu mendapat pengetahuan dan kemampuan untuk pengurusan (regulasi) dokumen ekspor, kemudian terkait pembiayaan IKM untuk memperluas akses pasarnya, efisiensi dalam biaya distribusi dan logistik produk IKM, sampai dengan kemampuan produktivitas IKM untuk mencapai efisiensi skala ekonomi,” papar Menperin
Oleh sebab itu, Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin menggelar beragam program untuk meningkatkan kapasitas IKM nasional agar siap menghadapi pasar ekspor. Upaya tersebut, di antaranya adalah pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan dan revitalisasi Sentra IKM potensi ekspor.
Berikutnya, program restrukturisasi mesin dan/atau peralatan melalui potongan harga atas pembelian mesin dan/atau peralatan produksi baru sebesar 25% bagi pembelian mesin produksi impor, dan 40% bagi pembelian mesin produksi buatan dalam negeri. Terdapat pula penerapan transformasi indutri 4.0, pendampingan HACCP pada IKM produk pangan dan pendampingan digital marketing dan fasilitasi.
”Ditjen IKMA menyambut baik kerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) dalam pengembangan sentra IKM potensi ekspor melalui program pengembangan klaster komoditas ekspor (Program Desa Devisa) dengan berbasis pemberdayaan masyarakat atau komunitas (community development),” pungkas Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita.(iz)