Pemerintah Harus Segera Beri Kepastian Kuota Haji 2022
JAKARTA, PEWARTAPOS.COM – Ketua DPD RI, A A La Nyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah segera memberi kepastian kuota haji Tahun 2022. Menurutnya, hal itu akan berpengaruh pada persiapan dan kesiapan pelaksanaan haji, baik di dalam negeri maupun di Arab Saudi.
“Pemerintah harus segera meminta kepastian jumlah kuota haji ke Pemerintah Arab Saudi. Ini penting supaya persiapan dan kesiapan pelaksanaan ibadah haji bisa dilakukan dengan baik, mengingat ada beberapa syarat yang harus dipenuhi,” kata La Nyalla, Selasa (12/4/2022).
La Nyalla mengaku bersyukur ibadah haji Tahun 2022 telah dibuka Pemerintah Arab Saudi, walaupun masih dengan kuota 1 juta jamaah. Pembukaan itu memberikan kepastian kepada calon jamaah haji asal Indonesia yang sudah tertunda selama 2 tahun.
Namun sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, La Nyalla menginginkan Indonesia mendapatkan kuota maksimal. “Jumlah kuota tidak akan sama seperti sebelum pandemi. Makanya saya minta pemerintah kita untuk melobi Arab Saudi sehingga kuota kita mendapat tambahan lebih banyak,” jelas dia.
Senator asal Jawa Timur itu mengingatkan tentang perlunya prioritas dan klasifikasi jamaah calon haji yang akan berangkat. Hal itu penting supaya tidak menimbulkan kegaduhan di kemudian hari.
“Calon jamaah haji yang harusnya berangkat Tahun 2020 maupun 2021 jumlahnya banyak. Sementara Tahun 2022 ini kuota kita turun. Disinilah pentingnya memberi prioritas, namun tetap sesuai ketentuan,” paparnya.
Setelah ibadah haji dibuka kembali, Pemerintah Arab Saudi memberikan syarat utama jamaah yang bisa ibadah haji tahun ini. Di antaranya usia calon jamaah tidak boleh lebih dari 65 tahun, telah mendapatkan vaksin booster, serta negatif Covid yang dibuktikan dengan tes PCR di negara asal.
Burhanuddin, pengamat sosial dari Surabaya, berpendapat bahwa panjangnya antrian peserta haji di Indonesia, salah satunya karena nafsu untuk berhaji yang sudah haji masih tinggi. “Seharusnya pemerintah membuat regulasi bahwa untuk saat-saat sekarang ini dimana Pemerintah Arab Saudi membatasi jumlah kuota, yang sudah pernah berhaji harus sabar menanti berhaji lagi 10 atau 15 tahun lagi. Dan itu harus ketat dilakukan,” tegas pria asal Bima itu.
Dengan demikian, maka peserta haji yang belum pernah haji mendapat kesempatan, di Indonesia ini memang luar biasa ada yang berhaji setiap tahun, padahal ada ribuan yang ingin berhaji dan belum pernah berhaji. “Kan uang hajinya itu bisa untuk diamalkan dalam bentuk yang lain, apalagi dalam situasi ekonomi masyarakat sekarang ini, kondisi serba sulit. Pahalanya besar juga dan bermanfaat kok,” tegasnya meyakinkan. (joe)