Pengimbasan Merdeka Belajar SMP PGRI 1 Buduran
SIDOARJO,SKO.COM – Menindaklanjuti Pelatihan Merdeka Belajar yang sudah diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo belum lama ini, SMP PGRI 1 Buduran menyelenggarakan Pengimbasan Pelatihan Merdeka Belajar dan Sukses AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) PISA (Programme for International Student Assesment) untuk para pendidiknya di Aula Pandan Wangi SMP PGRI 1 Buduran selama 2 hari, tanggal 21 – 22 Desember 2020.
Pengimbasan Pelatihan Merdeka Belajar dan Sukses AKM PISA tersebut diikuti oleh sebanyak 49 orang pendidik SMP PGRI 1 Buduran. Dibuka oleh pengawas SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Abdullah, S.Pd, M.Pd. Dengan narasumber fasilitator daerah (fasda) dan fasilitator sekolah (fasek). Fasilitator daerah: Sulastri, S.Pd, dan fasilitator sekolah: Nur Isnaini Budiarti, S.Pd; Bogie Asasulillah Maharani, S.Pd; Maulidiyah Setyo Yuniwati, S.Pd; Nur Amilia Susanti, S.Pd; dan Susi Ardani Nuraini Agustin, S.Pd.
Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si, M.Pd mengatakan, pengimbasan implementasi Merdeka Belajar dan Sukses AKM PISA tersebut dilaksanakan supaya 5 orang perwakilan guru yang pernah mengikuti pelatihan tersebut bisa menularkan ilmunya kepada para guru yang lain. “Memang, kegiatan ini merupakan inisiatif sendiri, pesanan khusus untuk implementasi Merdeka Belajar. Maklum AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) belum begitu familier bagi teman-teman pendidik,”ujarnya.
Pengawas SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Abdullah, S.Pd, M.Pd saat membuka acara menyebutkan, materi Merdeka Belajar ini merupakan tindak lanjut dari materi AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) yang pernah disampaikan. Isinya tentang literasi membaca, literasi numerasi/numerik, survei karakter, dan survei lingkungan belajar.
“Anak-anak kita belum terbiasa untuk literash i dengan bacaan yang panjang. Daya nalarnya pun masih rendah. Kita masih tertinggal jauh dibanding negara-negara yang lain dengan standar PISA. Sebagai solusinya, perlu solusi dengan mengadakan perubahan model pembelajaran. Guru harus melakukan perubahan,”katanya.
Menurutnya, ada 4 pokok penting dalam kebijakan Merdeka Belajar: (1) USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) diganti dengan US (Ujian Sekolah); (2) UN (Ujian Nasional) diubah menjadi AKM (Asesmen Kompetensi Minimum); (3) Pedoman pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran); dan (4) Perubahan Sistem Zonasi. “Merdeka Belajar ini masih didukung dengan Program Guru Penggerak,”tambahnya.
Fasilitator daerah, Sulastri, S.Pd menyebutkan, dalam kegiatan pengimbasan ini sesungguhnya merupakan sharring (berbagi) ilmu antara fasilitator daerah, fasilitator sekolah, dan para guru di sekolahan. “Saya yakin dengan semangat para guru SMP PGRI 1 Buduran,”ujarnya.
Pada hari pertama, Senin (21/12/2020) disajikan materi: Impelementasi Merdeka Belajar, Mengenal Asesmen Model PISA, Asesmen Nasional (Asesmen Kompetensi Minimal, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar), Asesmen Kelas, dan Refleksi Hasil Pelatihan. Pada hari kedua, Selasa (22/12/2020) disajikan materi: Kreativitas dan Kompetensi Global, Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelegence), Asesmen Diagnostik, Pembelajaran Portofolio, dan Penyusunan AKM. ( * )