Perbaiki Struktur Pendidikan Indonesia, Kemendikbud Kembali Gelar Program Guru Penggerak Angkatan 4
JAKARTA, SKO.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) kembali menggelar pendidikan Program Guru Penggerak Angkatan 4. Sebanyak 8.053 calon Guru Penggerak angkatan ke-4 yang berasal dari 146 kabupaten/kota akan menjalani pendidikan selama sembilan bulan untuk mendapatkan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim. Dalam sambutannya, Nadiem mengapresiasi para calon Guru Penggerak Angkatan ke-4 yang telah berhasil melalui proses seleksi yang cukup sulit dan intensif.
“Selamat kepada Bapak/Ibu guru calon Guru Penggerak Angkatan ke-4. Saya yakin Bapak/Ibu calon Guru Penggerak memiliki tekad yang kuat untuk memberikan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak kita. Saya tahu bahwa pola pikir pikir dan semangat Bapak Ibu calon Guru Penggerak adalah sama dengan aspirasi kita untuk menyukseskan Merdeka Belajar,” ujar Menteri Nadiem saat membuka secara resmi pendidikan Program Guru Penggerak Angkatan ke-4, Kamis, (14/10/21).
Sembilan bulan kedepan akan menjadi pembuktian pertama bagi para calin Guru Penggeran untuk mulai bertemu dan beradaptasi dengan hal-hal baru yang belum pernah ditemui sebelumnya. Nadiem menambahkan, tujuan dilakukannya program ini adalah untuk memberikan bekal kemampuan kepemimpinan dalam pembelajaran dan pedagogi kepada guru.
Dengan bekal yang diberikan selama sembilan bulan tersebut, Menteri Nadiem berharap para calon Guru Penggerak dapat menggerakan komunitas belajar baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah untuk menjadi pemimpin pendidikan yang selalu memprioritaskan pemenuhan kebutuhan bagi peserta didik.
“Sembilan bulan ke depan akan menjadi waktu yang sangat berharga bagi Bapak/Ibu untuk mempersiapkan diri untuk menjadi duta belajar di sekolah dan daerah masing-masing,” ungkap Menteri Nadiem.
Di samping itu, Menteri Nadiem juga berharap saat melakukan kunjungan kerja ke daerah-daerah di masa mendatang, dapat bertemu dan mendengar praktik-praktik baik yang dihadirkan para calon Guru Penggerak untuk memerdekakan anak-anak Indonesia dalam belajar dan pengembangan diri.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syahril, mengingatkan kembali kepada para calon Guru Penggerak bahwa pekerjaan di bidang pendidikan adalah sebuah upaya untuk membangun peradaban.
“Bukan hanya mengajar dan mendidik atau membahas kurikulum dan hasil belajar, namun untuk melahirkan generasi pembaharu yang akan menjawab panggilan dan tantangan zaman, baik masa kini maupun masa depan,“ ungkap Iwan.
Sementara itu, Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan, Dirjen GTK, Praptono, dalam laporannya menuturkan program pendidikan calon guru penggerak dilaksanakan dalam rangka memantapkan empat pilar pendidikan guru penggerak, yaitu kepemimpinan pembelajaran, pembelajaran yang berdiferensiasi, pembelajaran sosial dan emosional, serta komunitas praktik.
“Pendidikan ini tentunya untuk mewujudkan rasa nyaman, bahagia kepada para peserta didik kita yang semuanya itu dapat ditunjukkan melalui sikap dan emosi positif terhadap satuan pendidikan. Bersikap positif terhadap proses akademik, merasa senang mengikuti kegiatan di satuan pendidikan,” pungkas Praptono.
Penting untuk diketahui bahwa selain 8.053 calon Guru Penggerak, program pendidikan ini juga akan melibatkan para pengajar praktik sebanyak 1.641 peserta, fasilitator sebanyak 549 peserta dan juga akan melibatkan para instruktur terbaik sebanyak 50 orang.