Percepat Penerapan Industri 4.0 Yang Inklusif, Indonesia Kembali Gabung UNIDO Country Program
JAKARTA, SKO.COM – Gotong royong dan kolaborasi antar multi-stakeholder industri dirasa dapat mempercepat penerapan industri 4.0 yang inklusif. Salah satu kerjasama yang dilakukan Indonesia dalam mensukseskan percepatan tersebut adalah melakukan kerjasama dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO).
Pada tahun 2021 ini, Indonesia kembali bekersama dengan badan PBB tersebut melalui Indonesia-UNIDO Country Programe 2021-2026. Dengan sasaran untuk mengatasai dampak negative yang diakibatkan oleh pandemic covid-19, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, serta mendukung upaya pembangunan rendah karbon, efisiensi sumber daya, program ekonomi hijau, serta program konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
“Indonesia ingin menyampaikan apresiasinya kepada UNIDO, negara-negara donor dan lembaga-lembaga atas kepercayaan dan dukungan yang tiada hentinya sehingga Indonesia-UNIDO Country Programme 2016-2020 selesai dengan dampak positif dan nyata, antara lain menyediakan lapangan kerja, efisiensi energi, meningkatkan kualitas produk dan ketertelusuran,” ujar Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto pada acara UNIDO 19th General Conference di Jakarta, Kamis (02/12/21).
Dirjen KPAII menegaskan, Indonesia berkomitmen untuk berkolaborasi dan menantikan peningkatan keterlibatan multi-stakeholder dalam implementasi proyek-proyek yang dirancang dalam Country Programme yang baru.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen KPAII juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi 17 negara dari kawasan Asia-Pasifik dan dukungan UNIDO dalam penyelenggaraan the 2nd RCID atau the 2nd Regional Conference on Industrial Development dengan tema “Acceleration of Industry 4.0 for Inclusive and Sustainable Industrialization,” yang digelar di Jakarta secara hybrid pada 10-11 November 2021 lalu.
“The 2nd RCID telah menghasilkan Jakarta Agenda on Industry 4.0 sebagai strategi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh negara-negara dalam mengimplementasikan industri 4.0. Selain itu, Jakarta Agenda tersebut juga mencerminkan aspirasi RCID untuk menjadi forum yang meningkatkan kerja sama regional dalam implementasi industri 4.0,” papar Eko.
Bagi Indonesia, penyelenggaraan the 2nd RCID merupakan forum pendahuluan G20 atau Road to G20. Pada Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, untuk pertama kalinya isu industri akan dibahas dalam forum formal G20, yaitu dalam Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG).
Dalam Presidensi G20 Indonesia 2022, Indonesia tidak hanya mengangkat isu industri no negara anggota G20, nmaun juga isu-isu industri di negara-negara berkembang untuk bersama-sama mencapai pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan mempertimbangkan peran penting dan strategis UNIDO untuk membantu negara anggota mencapai pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan, Indonesia berkomitmen tanpa henti untuk berkontribusi pada jaminan keandalan, efektivitas, efisiensi, dan transparansi UNIDO.