SURABAYA, PEWARTAPOS.COM – Ketua Umum Keluarga Silat Nasional (Kelatnas) Indonesia Perisai Diri (PD), Prof. Dr. Ir. Dwi Soetjipto, M.M., berharap anggota PD tetap mempertahankan teknik asli yang diciptakan pendiri Raden Mas Soebandiman (RMS) Dirjo Atmodjo (alm) karena sudah terbukti ampuh, ditengah menghadapi gelombang perubahan-perubahan aturan teknik pertandingan yang saat ini berlangsung.
“Dahulu teknik kita sudah dibuktikan pendahulu-pendahulu kita dan sampai sekarangpun saya mengakui teknik yang diciptakan Pak Dirjo ini sangat ampuh. Taktis, praktis, melumpuhkan dan bahkan mematikan jika diterapkan benar,” aku Mas Dwi, panggilaan akrabnya, saat pengukuhan pengurus Kelatnas Indonesia Perisai Diri Periode 2024-2027 dan Mukernas PD 2024 di Hotel Whiz Residence, Surabaya, 18-19 Januari 2024.
Namun sesuai perkembangan jaman dan kemanfaatan dalam olahraga, lanjut mantan pesilat nasional itu, teknik-teknik yang melumpuhkan dan mematikan itu, tidak digunakan sepenuhnya. Penerapan yang dilakukan adalah susai kaidah dan aturan pertandingan yang berlaku, terutama di lingkungan pertandingan IPSI.
“Namun kepada pendekar, pelatih dan seluruh pesilat Perisai Diri, saya minta agar kembali fokus pada pematangan pemanfaatan teknik asli yang dimiliki PD. Jangan sampai terdegradasi dan kehilangan bentuk dan jati diri Perisai Diri karena ini adalah budaya bangsa dan karya dari putra terbaik bangsa kita, Bapak Dirjo,” ujar pria yang juga Kepala SKK Migas itu.
Untuk organisasi, bapak tiga anak itu, mengharapkan terus berbenah dan sudah harus mengikuti perkembangan teknologi. Karena semakin besar organisasi ini membutuhkan juga kecepatan, ketepatan data dan dokumentasi yang tersimpan baik.
“Misalnya data base anggota. Ini penting karena kita akan tahu siapa yang anggota PD dan yang mengaku-aku dan berapa jumlah anggota kita, baik di dalam dan luar negeri, dengan teknologi AI (Artificial Intellegence), semuanya mudah. Tolong bidang keanggotaan segera berbenah,” tegasnya.
Sementara hasil Mukernas Kelatnas Perisai Diri menghasilkan beberapa agenda kegiatan yang dijadwalkan selama Tahun 2024 dan penetapan kode etik dan tata cara internal.
“Selama ini kita memiliki mars Perisai Diri ada dua, dalam Mukernas ini kita sepakati untuk menggunakan yang diciptakan Mas Monu Katili,” tegas Yamadipura, Ketua Harian Kelatnas Indonesia Perisai Diri.
Juga salam-salam dan penghormatan untuk sesama anggota PD ditetapkan dalam Mukernas tersebut. “Yang tidak kalah pentingnya adalah rencana kita mendirikan Padepokan Perisai Diri di Kota Pahlawan, tempat Pak Dirjo mengesahkan berdirinya perguruan ini, harus segera kita realisasikan” tandas mantan atlet pencak silat yang pernah memperkuat Tim PON Jatim itu.
Mukernas juga mengusulkan pentingnya anggota Kelatnas Perisai Diri untuk melek publikasi karena sebesar apapun kegiatan perguruan kalau tidak ada publikasi, masyarakat luas tidak akan tahu. “Setiap provinsi harus ada yang mampu menjadi wartawan yang mewartakan setiap kegiatan kita,” ujar Sutedja E Saputra, Pengurus Bidang Dana, yang mengakui untuk menggaet sponsor atau anggota, jaman sekarang butuh media. (joe)