Pertumbuhan Ekonomi Dan Covid Membaik, Kemenperin Ingatkan Untuk Tetap Kooperatif Ikuti Aturan Pemerintah
JAKARTA, SKO.COM – Kementerian Keuangan Republik Indonesia menggelar konferensi pers dengan tema APBN KiTa edisi Desember 2021 pada Selasa (21/12/21) secara virtual. Dalam konferensi tersebut Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyampaikan laporannya secara detail dan seksama.
Sebagai permulaan Menkeu menjelaskan tentang tren kenaikan kasus covid-19 sekaligus kemunculan vairan baru covid-19 yakni varian Omicron yang mulai masuk ke Indonesia sejak awal Desember kemarin.
“ Sementara kasus covid-19 di Indonesia terus membaik, namun kewaspadaan harus terus dijaga menjelang momen natal dan tahun baru. Dan juga program vaksinasi sebagai langkah utama dalam pengendalian pandemi juga akan terus ditingkatkan,” ujar Sri Mulyani.
Selanjutnya Menkeu menjelaskan tentang tren positif aktivitas ekonomi domestic yang semakin terjaga. Disampaikan oleh Menkeu Sri Mulyani bahwa laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2021 diperkirakan berada diatas 5,0 persen. Kenaikan ini didukung oleh menguatnya kembali aktivitas konsumsi dan investasi serta masih tingginya permintaan ekspor seiring dengan terkendalinya pandemic.
“Momentum pemulihan ekonomi kita terus mengalami penguatan kembali sesudah terinterupsi oleh pandemic varian Delta dan untuk 2021 kita perkirakan pertumbuhan ada dikisaran 3,5 hingga 4 %. Dimana di kuartal keempat pertumbuhan diprediksi akan di atas 5% karena akselerasi terlihat cukup kuat”, papar Sri Mulyani.
Neraca perdagangan ekspor Indonesia pada bulan November 2021 melanjutkan tren surplus selama 19 bulan berturut-turut, yaitu mencapai USD3.51 miliar. Hal ini didorong menguatnya kembali kinerja ekspor bulan November 2021 yang mencapai USD22,84 miliar, tertinggi paling tidak sejak tahun 2000. Kinerja ekspor juga didorong peningkatan permintaan, dampak krisis energi dunia, dan kebutuhan musim dingin. Sementara kinerja impor di bulan November 2021 sebesar USD19,33 miliar, mengindikasikan terus menguatnya sisi produksi terutama untuk mendukung ekspor.
Perbaikan neraca perdagangan ini juga diperkuat dengan terus meningkatnya tingkat mobilitas masyarakat. Untuk pertama kali, pada kuartal IV rata-rata mobilitas menunjukkan nilai positif, yaitu di angka 1,4. Indikator konsumsi dan produksi terkini menunjukkan penguatan yang solid dan diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan.
Dalam akhir sambutannya, Menteri Sri Mulyani menegaskan bahwa tren ekonomi baik global maupun domestic saat ini terus mengalami pemulihan dan pemberiam optimis. Dan tren positif ekonomi ini secara tidak langsung turut mendukung kinerja APBN dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional. Oleh karenanya masyarakat dimohon untuk terus melakukan sinergitas dengan pemerintah dengan tetap menjaga protocol kesehatan, dan juga kooperatif dalam pelaksanaan vaksinasi serta menghindari kerumunan pada saat natal dan tahun baru yang akan datang.