Pesantren Jadi Gerakan Agen Pos Mendapat Apresiasi Dari DPRD Jatim
SURABAYA,PEWARTAPOS.COM– Diluncurkannya Gerakan Agen Pos di 1.000 Pondok Pesantren di pelbagai daerah di Indonesia, khususnya di Jawa Timur mendapat apresiasi dari kalangan Anggota DPRD Jawa Timur, Ahmad Iwan Zunaih.
Politisi yang akrab disapa Gus Iwan ini menyampaikan sistemnya, pesantren menyiapkan tempat dan SDM untuk membuka Kantor Pos di lingkungan pesantren. “Dimana, yang berfungsi sebagai sub kantor dari PT Pos dengan pesantren mendapatkan fee dari setiap transaksi yang ada,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (20/5/2021).
Menurut Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur ini, secara bisnis dan profit finansial tidak terlalu signifikan menguntungkan PT POS. Tapi, kata Gus Iwan, pesantren juga sedikit banyak akan mendapatkan keuntungan minimal memberikan pembelajaran atau pengalaman untuk mengelolah suatu unit usaha dan memenej usaha kemitraan dengan pihak lain.
“Disamping itu juga pesantren akan bisa jadi sociaty centre karena masyarakat juga akan bisa memanfaatkan jasa tersebut. Sehingga secara sosial bisa menjadikan pesantren semakin eksis di mata masyarakat,” terang Gus Iwan yang juga tokoh muda yang aktif di dunia pendidikan, kepemudaan dan kewirausahaan di wilayah Pantura ini.
Selain itu, lanjut Rektor Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD), pesantren juga terfasilitasi agar tidak jauh-jauh bila santri atau insan pesantren lainnya ingin mengirim atau menerima kiriman. “Ini sangat membantu sekali,” pungkasnya.
Sebelumnya, PT Pos Indonesia (persero) meluncurkan terobosan baru dalam mengeksekusi ragam bisnis yang semakin ketat di dunia digital saat ini. Mengingat Jawa Timur juga memiliki jumlah terbesar pesantren di Indonesia bahkan se Asia Tenggara. ( * )