MEDAN, PEWARTAPOS.COM – Syarif Hidayatullah Suhaimi, putra Pendekar Perguruan Joko Tole, almarhum H. Suhaimi, tampil memukau dan menjadi yang terbaik di nomor tunggal putra cabang Pencak Silat Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2024 Aceh-Sumut di GOR Veteran, Kota Medan, Kamis (12/9/2024).
Tak hanya penonton, 10 dewan juri turut dibuat kagum atas penampilan Syarif yang memeragakan jurus dengan dua alat peraga golok dan tongkat yang dimainkan selama 3 menit. Juri pun memberinya nilai 9,945.
Selain medali emas, Tim Silat Jatim juga meraih medali perunggu dari nomor ganda putri atas nama Nurul Komariah-Jayanti Ratu Ningrat.
Silat Jatim masih bisa menambah pundi-pundi medali dari tiga pesilat yang lolos ke final, atas nama Sarah Tria Monita, Eko Febrianto dan M Ilyasha, di harapkan bisa mengikuti jejak Syarif Hidayatullah.
Korban Angin
Sementara keberuntungan belum berpihak ke Tim Selancar Jatim. Medali emas yang tinggal selangkah lagi diraih, melayang begitu saja karena arah angin yang terus berubah. Alhasil, Jatim hanya meraih medali perunggu atas nama M Viko Wijarnako yang tampil di nomor techno 293 plus di Pantai Gampong Jawa, Banda Aceh, Kamis (12/9/2024).
Saat pertandingan berlangsung, Viko mengaku kesulitan membaca arah angin yang terus berubah. “Jelang pertandingan anginnya tak bisa diprediksi, berubah-ubah. Kadang kencang, kadang pelan. Giliran saat lihat ada angin kencang, pas dikejar tiba-tiba hilang,” akunya lesu.
Saat pertandingan terakhirnya, Viko sempat leading, namun tiba-tiba angin lebih menguntungkan pemain yang berada diurutan ketiga. “Sempat leading, mencoba cover habis-habisan lawan yang berada di nomor 2. Tapi tiba-tiba pemain yang nomor 3 membalap hingga leading gara-gara perubahan angin yang tiba-tiba,” terangnya.
Pelatih Selancar Angin, Agni, menjelaskan, ini adalah hari terakhir Selancar Angin nomor techno. “Ini sudah 3 hari berjalan, dari tanggal 10-12. Kebetulan hari ini hari terakhir. Selancar Angin Jawa Timur masih dapat 1 perunggu karena kelas ini bukan kelas unggulan kami, yakni kelas perseorangan,” ujar Agni.
Agni berharap bisa meraih medali emas dari layar. “Sedangkan untuk layar, kami masih menunggu. Target kami selancar beregu dapat emas, target kami 2 medali emas, dan layar 1 ,” ucapnya.
“Saat ini masih kelas putra dulu, besok baru kelas putri yang menjadi andalan kami. Atas nama Hoiriyah, antara Yuni dan Riska, yang satunya. Jadi insya Allah, karena seharusnya emas dua ini dari kelas putri,” imbuhnya.
Selancar Angin Jatim hanya meloloskan 4 atletnya. “Untuk selancar angin nomor putra kami 1 orang, dan untuk putri 3 orang, dari tanggal 14-16. Hanya 4 atlet ini yang berjibaku,” tandasnya. (ful)