PLBN, Komitmen Pemerintah Bangun Indonesia dari Kawasan Perbatasan
MERAUKE,SKO.COM – Pos Lintas Batas Negara (PLBN) merupakan cerminan komitmen pemerintah untuk membangun Indonesia dari kawasan perbatasan. Dengan wajah dan pelayanan baru yang lebih baik, PLBN dibangun sebagai representasi kemajuan Indonesia di kawasan perbatasan.
“Kawasan perbatasan adalah beranda depan Indonesia yang mewakili wajah bangsa, yang harus terus kita bangun agar bisa menjadi representasi kemajuan Indonesia yang membanggakan seluruh warga kita,” ucap Presiden Joko Widodo dalam sambutan saat meresmikan PLBN Sota, Kecamatan Sota, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, Minggu (03/10/2021).
PLBN Sota dengan luas 5,6 hektare dan nilai investasi sebesar Rp114,04 miliar merupakan PLBN ke-8 yang dibangun di perbatasan Indonesia pada tahun 2019. Untuk di Provinsi Papua, PLBN Sota menjadi PLBN kedua setelah PLBN Skouw di Jayapura.
Presiden berharap pembangunan PLBN Sota dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat Indonesia yang akan melintasi perbatasan Indonesia menuju Papua Nugini. Selain itu, PLBN ini juga diharapakan mampu meningkatkan keamanan di wilayah perbatasan.
“Serta mendorong pertumbuhan sentra-sentra perekonomian baru dan membuat masyarakat di perbatasan makin cinta dan bangga terhadap negara kita Indonesia,” tambahnya.
PLBN Sota dibangun dengan konsep terintegrasi yang dilengkapi dengan sejumlah fasilitas umum dan sosial, seperti mes pegawai, tempat ibadah, pasar, jalan pedestrian, area parkir, dan fasilitas pendukung lainnya.
Resmikan Terminal
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan terminal baru Bandara Mopah. Pengembangan infrastruktur tersebut akan menghubungkan dan mempersatukan wilayah Indonesia sehingga mobilitas orang, barang, dan jasa menjadi lebih mudah.
“Itulah pentingnya infrastruktur karena sejak tujuh tahun terakhir, kita terus membangun dan mengembangkan bandara, membangun pelabuhan untuk memperlancar konektivitas tol laut serta membangun jalan di seluruh penjuru Tanah Air,” ujar Presiden.
Terminal baru seluas 7.200 meter persegi yang dibangun sejak tahun 2016 tersebut mampu melayani hingga 638 ribu penumpang per tahun. Keberadaan terminal baru ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada para pengguna jasa transportasi udara.
“Ke depan kapasitas terminal bandara ini akan terus ditingkatkan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang, mengantisipasi peningkatan mobilitas masyarakat, dan aktivitas ekonomi yang ada,” lanjutnya.
Selain itu, Kepala Negara juga berpesan kepada para pimpinan daerah Papua, terutama Bupati Merauke agar memanfaatkan Bandara Mopah dengan baik serta mendorong lahirnya sentra ekonomi baru di Kabupaten Merauke dan sekitarnya.
“Serta meningkatkan daya saing daerah dalam ekspor dan investasi sehingga betul-betul bisa bermanfaat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Merauke dan umumnya kemajuan Tanah Papua,” tambah Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan bahwa pengembangan bandara di Tanah Papua akan terus berlanjut. Selain Bandara Mopah, Budi mengatakan, pembangunan bandara di kabupaten lain juga tengah dilakukan.
“Kami laporkan kepada Bapak Presiden bahwa selain bandara ini kami tengah membangun beberapa bandara di antaranya Bandara Ewer di Asmat, Bandara Mozes Kilangin di Timika, Bandara Siboru di Fakfak, dan Bandara Douw Aturure di Nabire, dan ini akan meningkatkan konektivitas menjadi lebih baik,” ucap Menteri Perhubungan.
Turut hadir dalam peresmian tersebut yaitu Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Bupati Merauke Romanus Mbaraka, dan Bupati Asmat Elisa Kambu. ( * )