Plt Bupati Subandi Pantau Progres Pembangunan Jembatan Kedungpeluk
SIDOARJO, PEWARTAPOS.COM – Plt Bupati Sidoarjo, H. Subandi, terus memantau pembangunan Jembatan Kedungpeluk di Kecamatan Candi, Sidoarjo. Subandi berulang kali meninjau langsung progres pembangunan jembatan tersebut.
Yang terbaru, Subandi mengunjungi proyek jembatan itu pada Sabtu (27/7). Proyek pembangunan jembatan baru sebagai pengganti jembatan yang ambrol, serta jembatan Bailey untuk akses sementara warga, terus diawasi oleh Plt Bupati.
Di sela kunjungannya, Subandi menyebut bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemprov Jatim terkait pinjaman jembatan Bailey tersebut. Diperkirakan minggu depan seluruh rangka baja jembatan Bailey sudah tiba di Kedungpeluk.
Subandi yakin, bulan Agustus mendatang jembatan Bailey itu sudah berdiri dan dapat dilewati oleh warga.
“Pemerintah daerah sudah berupaya semaksimal mungkin, hampir tiap hari Pak Dwi (Kadis PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo Dwi Eko Saptono) saya suruh berkoordinasi terkait pinjaman jembatan Bailey. Pemerintah ini tidak diam, kita terus berusaha,” ujarnya.
Jembatan Kedungpeluk sejatinya sudah masuk dalam rencana revitalisasi tahun 2025. Namun bencana datang, dan jembatan itu ambrol, patah menjadi dua bagian. Warga Desa Kedungpeluk pun gusar karena jembatan itu merupakan akses satu-satunya ke kota.
Beruntung masih ada jalan setapak dari bendungan di samping jembatan yang ambrol. Warga memanfaatkan jalan tersebut, namun hanya dapat dilalui kendaraan roda dua.
Saat ini Pemkab Sidoarjo tengah berupaya membangun jembatan Bailey, yaitu jembatan bongkar pasang dari rangka baja. Jembatan Bailey tersebut merupakan pinjaman dari Pemprov Jawa Timur.
Sebagian rangka baja jembatan Bailey itu sudah tiba, sementara sebagian lagi masih menunggu proses pembongkaran di Sumenep, Madura. Setelah semua rangka baja terkumpul lengkap, petugas tinggal merakitnya. Kekuatannya mencapai 30 ton.
Selain memastikan jembatan Bailey segera tuntas, Subandi juga mengatakan bahwa pembangunan jembatan permanen Kedungpeluk akan segera dilakukan. Tahun 2024 ini, pengerjaannya akan dimulai.
Perencanaan pembangunan sudah dilakukan. Dalam waktu dekat, akan diputuskan sistem pengerjaan apakah melalui lelang atau e-katalog. Ia berharap metode tercepat yang dapat dipilih.
“Ini mestinya dibangun tahun 2025, namun melihat kondisinya seperti ini, pergeseran anggaran kita lakukan untuk membangun jembatan ini,” ucapnya.
Subandi menambahkan bahwa jembatan permanen Kedungpeluk akan menggunakan double u-dict dengan kekuatan hingga 30 ton. Panjang jembatan pun bertambah dari sebelumnya 5 meter menjadi 7 meter.
Pengerjaannya diperkirakan cukup cepat. Butuh dua bulan saja untuk menyelesaikan pembangunan jembatan permanen Kedungpeluk yang nantinya bisa dilewati kendaraan. (zki)